Perjumpaan DeepEnd dengan Riko Papa terjadi di bengkel Wild Line di Sukagawa, yang berada dalam prefektur Fukushima. Riko Papa yang memiliki nama lengkap Satoshi Yaginuma sudah lebih dulu hadir. Ia menunggu DeepEnd yang dijemput oleh Masatoshi Sakuma, sang pemilik Wild Line, dan Michael Jeremia, anak Sunter yang bekerja di Tokyo.
Pagi-pagi sekali DeepEnd dijemput di hotel. Sekira jam 08.00, E91 yang membawa kami liputan, butuh waktu 30 menitan untuk tiba ke Wild Line. Dingin banget. 2 derajat Celcius. Masih ada itu bulir-bulir salju berterbangan turun ke bumi.
Melihat Papa Riko dan E28-nya, seperti bukan lagi di Jepang. Sebab di benak ini, Jepang selalu identik dengan JDM atau mobil modern Eropa. Well, ini merupakan refreshment mind. Jadi enggak membosankan. Lagipula E28 ini macam retroisme yang memang dari dulu DeepEnd kepengen punya.
“Ini adalah mobil favorit ketika saya masih kecil,” ucap Satoshi-san.
E28 merupakan generasi kedua dari BMW Seri 5 yang diproduksi dari tahun 1981 hingga 1988. Ditugaskan mengganti E12, dan akhirnya digantikan E34. E28 ini dirancang oleh Claus Luthe pada 1977.
Luthe adalah pelopor aerodinamika dan desain digital dalam bidang otomotif yang bertugas juga mengawasi desain seri E31, E34 dan E36. Berkat tangannya, desain E28 menjadi sangat lekang akan zaman. Bukankah E31, E34 dan E36 juga demikian timelessnya?
Jenisnya saloon sport dalam spesifikasi pabrik yang banyak dicari. Di bawah kap mesin terdapat mesin bensin 6 silinder M30 3.4 liter yang menghasilkan 182 hp. M535i ini aslinya menampilkan suspensi M-Technic dan body kit sporty.
Satoshi menambahkan, “Mobil ini telah disimpan di gudang selama lebih dari 10 tahun.” Kondisnya masih agak bagus namun tak ada seorangpun yang ingin membangunkannya. “Yesss, itu awal yang sulit sampai aku menjalankannya,” ucap Satoshi.
Kini, perawakannya gagah. Bodinya simetris. Karet-karetnya baru. Kacanya bening tapi kini sudah dikasih kaca film yang cokelat. Engsel pintu dan bagasi bekerja dengan lincah. Suspensinya juga enak dan nyaman.
Loh? Rupanya Satoshi-san memasang suspensi udara Catuned dari USA. Coil on bag yang sedikit dimodifikasi agar bisa masuk dengan karakter sasis dan bodinya E28. Enak banget impresinya. Kenyamanan memang diutamakan. Terlebih kursi Recaro itu membuai banget. Struktur joknya mencegah penumpang saki-sakitan di area pinggang.
BMW M535i ini punya percepatan otomatik. Enggak perlu kencang-kencang untuk sebuah sedan eksekutif. Apalagi Satoshi yang bekerja di penjualan truk besar ini bilang, “Kami mengemudi dengan lembut dan hati-hati.” Terlebih BBS RS 212 itu wajib dijaga. Jangan sampai velg aslnya 7-series itu lecet apalagi tergerus trotoar.
Bagi kelahiran 10 November 1978 ini suspensi udara berguna untuk melindungi bodi mobil tua. Maka DeepEnd meraba bagian spoiler depan, menengok sasis dan engine cover. Kondisinya tanpa ada grepes. Satoshi-san merawatnya dengan baik sepenuh hati.
Kini, 3 bulan setelah perjumpaan di hari Jumat itu, Satoshi sedang menjalani 2 project mobil Eropanya. Anggota @dapperfam ini memiliki Porsche dengan BBS RT Lorinser dan VW Golf yang juga dimodifikasi secara personal, elegan dan sesuai tahunnya.
See you next year, Satoshi Yaginuma a.k.a Riko Papa!
Workshop:
Wild Line @39mach