Kini elektrifikasi sudah menjadi tren. Bahkan, dibuatkan acara khusus untuk kendaraan listrik, yaitu Periklindo Electric Vehicle Show (PEVS) 2023. Pada ajang ini, tidak hanya produsen kendaraan yang tampil, namun juga berbagai produsen komponen, salah satunya Tianneng.
Tianneng boleh dibilang baru di Indonesia. Namun sejatinya, Tianneng sudah berada dalam bisnis baterai sejak tahun 1986 dan berkantor pusat di Huzhou, Zhejiang, Tiongkok. Tianneng menawarkan beragam jenis baterai, namun kini tengah fokus ke baterai motor elektrik serta teknologi sodium ion.
Tianneng Group sendiri memiliki 17 basis produksi di 7 provinsi di Tiongkok, fasilitas R&D baterai dan tenaga terbarukan, dengan lebih dari 130 anak perusahaan dan hampir 30.000 karyawan.
Tianneng juga memiliki 400.000 store dan lebih dari 4 juta pengguna di seluruh dunia dengan lima wilayah perdagangan internasional utama yaitu Asia-Pasifik, Timur Tengah dan Afrika, Amerika, Eropa dan India.
Bisnis intinya mencakup tiga sektor utama yaitu sistem baterai energi baru (new energy battery systems), resource recycling, dan modern service industry.
Tianneng Group turut memberikan atensi dan kontribusi nyata pada lingkungan dengan adanya 5 recycling facility di Tiongkok dengan kapasitas recycle lithium battery mencapai 120.000 ton per tahun dan kapasitas recycle lead-acid battery mencapai 1 juta ton per tahun, setara dengan pengurangan 11,2 juta ton batubara tiap tahunnya.
Dengan rekam jejak positif tersebut, Tianneng Group juga memiliki rencana untuk membangun battery recycle facility di Indonesia. “Rencana ini sebagai peluang berkesinambungan dalam pengembangan sumber daya baterai yang masuk energi hijau dan berkelanjutan, pembangunan ekonomi dan sosial regional, dan juga akan mendorong pertukaran ekonomi dan sosial antara Tiongkok dan Indonesia,” jelas Jack Yang, Vice President of Tianneng Group.
Dengan pengalaman tersebut, Tianneng Group optimis mampu melakukan penetrasi di market Indonesia.
“Ekspansi Tianneng Group di Indonesia tentunya tidak hanya sebatas sebagai produsen baterai saja, namun kami akan membuka peluang kerjasama dengan industri lokal Indonesia dalam hal memperkuat jaringan distribusi untuk produk baterai SLA, lithium-ion dan sodium-ion. Selain itu mendukung program pemerintah berupa percepatan energi terbarukan melalui ekosistem green energy,” tutup Jack Yang, Vice President of Tianneng Group.