Toyota Eco Youth (TEY), program yang diinisiasi oleh Toyota Indonesia dengan bentuk kompetisi proyek dan inovasi lingkungan bagi siswa Sekolah Menengah Atas (SMA) dan sederajat kembali digelar. Tahun ini merupakan penyelenggaraan ke-13.
Tema ‘EcoActivism, Saatnya Beraksi Jaga Bumi’ diusung dalam gelaran TEY tahun ini. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran serta kepedulian generasi muda Indonesia untuk turut serta dalam upaya dekarbonisasi.
“Upaya dekarbonisasi tentunya memerlukan sinergi semua pihak sehingga meraih hasil nyata, tanpa kecuali generasi muda sebagai pilar utama bagi kontribusi masa depan bumi yang lebih hijau,” ujar Bob Azam Wakil Presiden Direktur PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia (TMMIN) dalam acara pembukaan (kick off) TEY ke-13, Selasa (30/4).
Diluncurkan pada tahun 2005, TEY merupakan kompetisi gerakan penghijauan dan kepedulian lingkungan yang digagas oleh Toyota Indonesia (PT Toyota Motor Manufacturing Indonesia dan PT Toyota-Astra Motor), melibatkan partisipasi pelajar SMA atau sederajat dari 1.700 sekolah di 34 provinsi di Indonesia, dengan total hampir 4.000 proposal proyek.
Siswa yang mendaftar TEY harus membentuk kelompok yang terdiri dari 2 siswa dan 1 guru pendamping. Nantinya, mereka akan berpartisipasi dengan mengajukan proposal proyek dan inovasi sesuai tema TEY 2024. Rangkaian acaranya meliputi sosialisasi, pendaftaran yang dilakukan hingga Juni 2024, seleksi proposal, bimbingan proyek, implementasi proyek dan mentoring, penjurian akhir, dan pengumuman pemenang.
“Walaupun tantangan masa depan lebih berat, di TEY ini diharapkan dapat memacu semangat kaum muda dalam menemukan ide-ide inovatif dan dapat diterima semua kalangan. Sehingga kontribusi masyarakat yang ingin melestarikan lingkungan dengan caranya masing-masing dapat meningkat,” kata Wakil Presiden Direktur PT Toyota Astra Motor (TAM) Henry Tanoto.
Pada Kick Off TEY ke-13 ini, dihadirkan pula talk show bertemakan ‘Bincang Aksi Jaga Bumi’ yang menghadirkan para pembicara dari penggiat netralitas karbon di kalangan generasi muda, yaitu Swietenia Puspa Sari dan Zidane Nur Adha.
Keduanya bercerita mengenai tantangan perubahan iklim global yang dihadapi, serta aktivitas apa yang bisa diambil untuk berkontribusi terhadap lingkungan sekitar, agar bisa menjadi inspirasi generasi muda untuk ikut berpartisipasi dan beraksi.