Volvo 850 GLT dianggap sebagai sedan yang andal dan nyaman plus punya performa yang baik. Silakan bandingkan dengan kendaraan Eropa lainnya, tentunya yang sekelas, punya fitur serupa dan seperiode produksinya. Namun yang paling diingat, tentulah puja-puji soal fitur keselamatannya, terutama kantung udara benturan samping dan kemampuannya untuk menempuh jarak tempuh yang jauh dengan masalah minimal.
Oleh karena itulah…, DeepEnd meminta Harris Paramita Sukardi untuk menepi ke pinggiran Jakarta, sekaligus menguji kesehatan mesinnya, kekuatan suspensinya, kenyamanan AC-nya, dan segala macam hasil modifikasi ala Jaxstyle yang sudah sekian purnama ini diutak-atik oleh Harris. Semacam tes kekuatan, paling tidak sebagai bagian dari scrutineering sebelum masuk ke ruang temu tongkrongan di Jakarta.
Kelahiran Surabaya, 13 Februari, ini sekilas nampak punya symptom “penyakit mental soal detail modifikasi”. Yesss, rada-rada OCD, kecemasan yang ekstrem terhadap detail dan keinginan untuk mencapai kesempurnaan berproses memodifikasi mobilnya.
Awal dicalling, punya alasan belum selesai kaca film.
Minggu depannya, belum kelar fitment ban.
Bulan besoknya, perkara suspensi yang kurang pas empuknya.
Hingga kemudian berganti Imlek, berganti Hijriyah.
Apakah itu bagus?
DeepEnd sih senang saja.
Artinya memang yang diliput DeepEnd adalah mobil dengan modifikasi yang “Long Step Long Vision”. Enak disemplak, ergonomis duduknya, visibilitas sempurna, tanpa ada isu-isu seputar teknis.
Melalui pendekatan itu, DeepEnd rasa Volvo 850 GLT Clubmaster 1996 ini layak dan laik jalan plus sedap dipandang. Apalagi 850 GLT adalah seri yang Volvo klain menawarkan perpaduan yang baik antara keselamatan, performa dan kepraktisan. Tak bisa keluar dari 3 aspek ini, bukan?!
Namun perlu diakui, memang goks tuan Harris ini. Bukannya janjian di suatu tempat, malah dia sudah nongol di depan pagar. Doi pernah mampir ke rumah, sekitar 1.5 tahun lalu. Untuk usia yang hampir kepala 6, memorinya jauuuh dari klinik dokter Terawan, masih ingat rute tanpa bantuan Google map.
Melintasi Bogor Outer Ring Road, DeepEnd mengarahkan tujuan ke perbukitan Gunung Geulis. Harris tak menampik. Pede saja dia.
Setua itu, speednya lumayan menggetarkan. Mengusung mesin 2.5 liter 5 cylinder 20 valve yang sudah direfurbished. Dengan anteng, diam-diam jarum spido sudah di sekitar jam 15 WIB. Baru ingat, bukankah 850 GLT adalah mobil keluarga yang pertama kali dibuat untuk balapan di ajang DTM era 90-an?!
Mesin standar N/A dibuat kembali sehat seperti mesin baru lagi, “Jadi bagian dalamnya seperti cam, piston, dan kawan-kawannya diganti sesuai versinya Clubmaster yaitu jeroannya versi balapan DTM,” ungkap Harris yang mengusung white block engine dengan 4-speed automatic.
Pada kaki-kakinya, baik arm, tierod, balljoint, bushing dan sebagainya, diganti dengan OE sesuai parts number. Rem? Cooling system? Engine mounting? All brand new now. Sedangkan suspensi kini memakai sport kit by Bilstein B4 tipe heavy duty dikombinasikan dengan per H&R yang dipotong seulir plus strut bar asli 850. Ada tambahan pada damper Hurricane yellow agar lebih stabil dan mengurangi getaran.
Getar ke dalam kabin sudah jauh berkurang apalagi ketambahan jok Recaro LX – VF yang masih segar dengan busa belum kempes. Warna Nardo Light Grey on Artista Light Grey juga belum kusam. Bahkan arm rest light grey original dan tercantum parts number, rangka juga masih buatan Jerman dan menggunakan rel U dalam originalnya.
Terakhir Harris menggusur banyak yang tak penting di matanya. Spoiler belakang Clubmaster sengaja dicopot, Harris pengen kelihatan polosan penampilannya. Kaca film lama juga diganti 3M crystalline 20% dengan bias biru. Muffler dipensiunkan, diganti tail pipe Remus model bulat gede yang membuat suara mesin 5 silindernya kerasa beda dan jauh lebih enteng untuk kerja mesin. Finishingnya semuanya dilaui Harris dengan menyiram warna aslinya yang sudah mulai kusam dan botak.
Hampir 5 jam, DeepEnd jalan-jalan sama si Olof, nama mobil ini yang DeepEnd ambil dari nama raja Swedia pertama yang tercetak pada koin, dan hidup di tahun 995–1022. Hari itu, Olof sukses membuktikan kepiawaiannya.
Workshop:
Engine, undercarriage & braking system: Volvo VHS Depok @volvovhsdepok
Body work & paint: Ghia Trias Mandiri @ghiatriasmandiri
Data Mods:
Glasurit brilliant (original colour 850), DTM Dekra 18×8 inches, Falken ZIEX 205/40ZR18, Blistein B4 heavy duty shock absorber, H&R spring, Hurricane yellow damper, Recaro LX – VF nardo light grey on artista light grey + arm rest, 3M Crystalline 20%, Remus tail pipe