Siang tadi, Bandung “bergejolak”.
Jalur lambat, jalur cepat, semua macet.
Jalan Ahmad Yani, tempat start test drive di Suzuki Nusantara Jaya Sentosa, terletak di kecamatan Batununggal dan Kiaracondong yang merupakan jalur ramai karena menjadi akses utama bagi banyak orang di Bandung.
Saat macet itulah, mesin mati.
Yes, Suzuki Fronx ketambahan fitur EASS (Engine Auto Start Stop) atau juga dikenal secara umum sebagai Auto Start-Stop yang secara otomatis mematikan mesin saat mobil berhenti (misalnya, di lampu merah) untuk menghemat bahan bakar dan mengurangi emisi. Namun audio tetap bisa mendendangkan lagu kesukaan, semua informasi di engine cluster tak berkurang satupun dan AC masih berhembus anginnya.
Namun jangan kaget, mesin akan otomatis menyala kembali saat pengemudi melepaskan pedal rem. Jadi kuncinya ada pada pedal rem. Dilepas pedalnya, mesin langsung hidup. Ditekan, seperti engine cut off.
Fitur ini sifatnya baik hati dan tidak sombong.
Yang suka, silakan pakai.
Sebaliknya, fitur ini ternyata bisa dinonaktifkan. Terutama saat macet panjang atau bahkan mungkin berpikir fitur ini akan mengurangi kinerja baterai bila terlalu sering digunakan. DeepEnder bisa mencari tombolnya (sakelar) di dekat tuas transmisi (area panel control dashboard). Cukup tekan secara manual.
Setelah momen terkaget-kaget itu, DeepEnd lanjut ke arah Ciwidey. Tantangannya ada pada jalan berkelok-kelok dan menanjak, mengikuti kontur alam perbukitan dan perkebunan teh. Menghadapi situasi ini, Suzuki Fronx punya jawabannya yaitu fitur Hill Hold Control, yang bekerja agar luwes melewat tanjakan saat berpindah kaki dari pedal rem. Apakah bertemu momen mundur 2 detik saat berhenti di tanjakan? Tidak. Fitur Hill Hold Control bekerja dengan amat baik. Sejak itulah rasa tenang dalam berkendara, bertambah 1 poin lagi.
Bagaimana dengan manuver? Nah ini DeepEnd ulik saat pulang mengarungi rute tradisional plus jalan tol menuju kota Bandung. Jadi, bukan hanya perbukitan, namun juga jalanan sempit dan jalanan tol yang sesungguhnya bisa maksimalkan aspek fun to drivenya.
Pertama, dan ini menyenangkan. Fitur kamera 360 View Camera memberikan pandangan menyeluruh terhadap posisi kendaraan, sehingga setiap belokan tajam pun terasa lebih mudah sekaligus aman. Fitur ini semakin berguna saat parkir paralel, dimana sangat memudahkan bagi pengendara wanita. DeepEnd dapat melihat area sekitar mobil yang tidak terlihat oleh mata telanjang, serta mengurangi titik buta (blind spot).
Kedua, lincah. Sekali lagi, mobil ini lincah! Berkat radius putar yang kecil, 4,8 meter, yang bikin lincah saat bermanuver di ruang sempit. Putar balik? Aman jaya sentosa. Selain itu, dimensi yang kompak juga turut berkontribusi pada kemudahan manuver. Buat pengendara wanita, hal ini penting. Bagi pengendara pria, hal ini bagian dari fun to drive.
Ketiga, mesinnya ringan. DeepEnd membawa Suzuki Fronx SGX yang mengusung K15C yang ringan, menjadikannya lebih ramah lingkungan sekaligus memberikan performa optimal. Mesin K15 dikenal tangguh, menjadi pondasi yang kokoh saat dikombinasikan dengan sistem SHVS (Smart Hybrid Vehicle By Suzuki). By the way, pada sistem ini dintegrasikan juga pada teknologi pintar Integrated Starter Generator (ISG) dengan baterai Lithium-ION yang menyimpan energi saat kendaraan melambat dan memberikan tambahan daya ke mesin saat akselerasi. Getaran mesin halus, konsumsi BBM yang semakin irit dan ramah lingkungan (aspek ini akan DeepEnd bahas di artikel selanjutnya).
Keempat, pengeremannya dibantu fitur Dual Sensor Brake Support II (DSBS II). Ketika teknologi canggih ini mendeteksi adanya potensi tabrakan, sensor akan memberikan peringatan kepada pengemudi untuk menghindar. Tanda II itu artinya ada dua step, yaitu peringatan bekerja dulu beberapa saat dalam bentuk sistem brake assist, dan kemudian dilanjutkan dengan kombinasi sistem brake assist dan sistem pengereman otomatis. Fitur yang umumnya diaplikasi oleh mobil premium, kini sudah ada pada Suzuki Fronx.
Selasa 24 Juni 2025 merupakan hari pertama pengetesan. Akan ada hari kedua, dimana DeepEnd akan mengetahui berapa konsumsi bahan bakarnya melalui cara pengetesan yang natural. Tak perlu dihemat-hemat banget, tak perlu juga sat-set kesetanan kayak anak senang membalap. Tunggu artikel selanjutnya ya!