Selama 2 hari ngetes Suzuki Fronx, DeepEnd menelusuri kota bahkan hingga tepian Bandung, mobil ini irit sekali.
Mata ini ngintip terus ke MID, mantau konsumsi bahan bakar, pantengin status baterainya.
Kok ya irit, malahan baterai bisa naik statusnya.
Berapa Konsumsi Bahan Bakar Suzuki Fronx?
https://deepend.id/2025/06/27/suzuki-fronx-kami-mencetak-konsumsi-bahan-bakar-267-km-liter/
Suzuki Fronx SGX berwarna Ice Grayish Blue yang DeepEnd uji, menghasilkan konsumsi bahan bakar 26,70 km/liter.
Mengapa bisa seperti itu?
Maka…, mari kita kulik soal mesin.
1. Tentunya Berkat Mesin K15C
Di balik kap depan varian SGX (dan GX) yang Deepend coba, dibekali mesin K15C yang dipadukan dengan teknologi Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS). Mesin K15C pada Suzuki Fronx adalah mesin bensin 1.500 cc yang juga digunakan pada Suzuki Grand Vitara. Dikenal memiliki resep keseimbangan, antara performa dan efisiensi bahan bakar. K15C dirancang untuk lebih efisien dalam penggunaan bahan bakar, sementara K15B yang ada pada Suzuki Fronx tipe GS lebih fokus pada performa.
2. Sistem DualJet Injection
Mesin ini dilengkapi sistem DualJet Injection yang lebih efisien dibandingkan dengan sistem MPFI biasa. DualJet Injection pada mesin K15C adalah sistem injeksi bahan bakar ganda yang disematkan pada setiap ruang bakar. Berbeda dengan sistem injeksi tunggal (MPFI) pada mesin K15B, DualJet Injection menggunakan dua injektor untuk setiap silinder.
Hal ini memungkinkan penyemprotan bahan bakar yang lebih halus dan merata. Campuran udara dan bahan bakar yang lebih baik menghasilkan pembakaran yang lebih sempurna, meningkatkan efisiensi penggunaan bahan bakar dan mengurangi emisi gas buang. Efeknya, dengan pembakaran yang lebih efisien, mesin K15C mampu menghasilkan tenaga dan torsi yang optimal, serta responsif saat berakselerasi.
3. Vibrasi Yang Halus
Vibrasi mesin K15C lebih halus dibandingkan K15B karena beberapa faktor, termasuk penggunaan sistem DualJet Injection pada K15C yang memungkinkan penyemprotan bahan bakar yang lebih presisi ke dalam ruang bakar. Hal ini menghasilkan campuran udara-bahan bakar yang lebih homogen dan pembakaran yang lebih efisien, yang pada gilirannya mengurangi getaran mesin
Smart Hybrid Vehicle by Suzuki (SHVS) yang lebih canggih juga membantu mengurangi beban kerja mesin, terutama pada saat akselerasi awal atau kecepatan rendah. Dengan bantuan motor listrik, mesin tidak perlu bekerja terlalu keras, sehingga getaran yang dihasilkan juga berkurang.
4. Teknologi Less-Friction Di Internal Mesin
Vibrasi menjadi amat minim berkat pengembangan hal teknis seperti Less-friction yang bertujuan untuk mengurangi gesekan internal dalam mesin, sehingga meningkatkan efisiensi bahan bakar. Pengurangan gesekan ini dicapai melalui berbagai inovasi pada komponen mesin seperti piston dan ring piston, didesain ulang untuk mengurangi gesekan. Ini bisa termasuk penggunaan material yang lebih ringan atau perubahan pada bentuk dan permukaan komponen.
Pada bagian ini, mesin K15C menggunakan pelumas dengan viskositas rendah (low-viscosity oil) yang membantu mengurangi gesekan antara komponen yang bergerak. Pelumas ini dirancang untuk tetap efektif dalam kondisi suhu dan tekanan tinggi. Maka, bagi pemilik Suzuki Fronx, jangan pernah mengganti oli dengan spec di luar yang dianjurkan.
5. Transmisi Otomatis 6 Percepatan
Mesin K15C di Suzuki Fronx berduert dengan transmisi otomatis 6 percepatan (6 AT). Menggunakan sistem hidraulis gir, yang dikenal lebih kuat untuk penggunaan jangka panjang dibandingkan CVT. Komponen penerus daya ini menghadirkan akselerasi secara halus namun responsif untuk mendapatkan kecepatan yang diinginkan pengendara.
Bahkan, terdapat opsi paddle shift di balik kemudi SGX (dan GX), memungkinkan pengemudi untuk mengganti gigi secara manual. Pengendara dapat mengatur perpindahan gigi secara manual hanya dengan sentuhan jari, tanpa perlu melepas tangan dari setir. Hal tersebut sangat berguna saat melintasi jalanan berliku atau tanjakan.
6. Peran Acceleration Assist
Suzuki Fronx mudah meraih performa yang dibutuhkan, yaitu dengan peran Acceleration Assist dari sistem SHVS. Pada kondisi tertentu, seperti kebutuhan berakselerasi, putaran mesin akan terasa lebih ringan dengan adanya bantuan dari energi listrik yang disalurkan melalui Integrated Starter Generator (ISG).
Jika pengendara membutuhkan akselerasi lebih seperti saat menyalip atau menanjak, maka sistem SHVS akan memberikan ruang bagi Acceleration Assist untuk membantu putaran mesin bekerja lebih ringan. Bantuan tersebut dapat diraih tanpa memerlukan pijakan pedal akselerator yang lebih dalam
Acceleration Assist tidak menambah tenaga kuda (horse power) mesin, tetapi membantu mesin mencapai tenaga puncaknya lebih efisien. Saat mobil membutuhkan akselerasi tambahan, fitur ini akan memberikan dorongan dari motor listrik, sehingga mesin tidak perlu bekerja terlalu keras. Pada tanjakan, fitur ini sangat terasa manfaatnya. Tarikan mesin terasa lebih ringan dan bertenaga, sehingga pengemudi tidak perlu menginjak gas dalam-dalam untuk menjaga kecepatan atau mendahului kendaraan lain.
“Setiap elemen pada Suzuki Fronx, dari respons mesin hingga halusnya transmisi otomatis 6-percepatan, dirancang untuk menghadirkan pengalaman fun to drive yang istimewa. Varian SGX dan GX dengan paddle shift menambah sensasi mengemudi lebih engaging, bukti komitmen kami menghadirkan performa canggih dan efisien tanpa kompromi,” tutup Harold.
Dari keenam aspek dapur pacu dan sistem pendukungnya, tak heran Suzuki Fronx memiliki goal pada pada jumlah konsumsi bahan bakar yang lebih hemat, serta berdampak kepada penurunan emisi gas buang.
Dalam catatan manual, Suzuki Fronx menghasilkan tenaga sebesar 74 kW/6.000 rpm dan torsi maksimal 135 Nm/4.400 rpm. Tapi harap diingat, Suzuki punya teknologi canggih. Harga kompetitif, ketambahan banyak inovasi, dan irit bahan bakar.