Transformasi 180 derajat dari mobil keluarga dan harian apakah mungkin? Di dunia yang saat ini bilang goyang dua jari mudah dilakukan, modifikasi transformasi pun gampang dijalankan. Semua butuh keikhlasan dan konsep yang kuat. Coba cek, Lucinta Luna, konsep transformasinya kuat, bahkan ikhlas dibully oleh haters.

Konsep modifikasi Fortuner diesel ini lebih ke speed offroad. Targetnya, “Untuk menjadi Fortuner pertama di Indonesia yang tidak hanya berpenampilan offroader tapi memiliki konsep racing,” ujar Antony Lo, pemilik bengkel Tons Garage Racing. Inspirasinya didapat dari mobil offroad Prerunner yang memiliki bodi bongsor, ban besar dan fender lebar tapi tetap kencang dan stabil walaupun dibawa balapan di track lumpur atau aspal.

 

DeepEnder perlu mengetahui terminologi ini. Prerunner adalah istilah yang digunakan untuk menjalankan kursus sebelum perlombaan dimulai. Beberapa ‘sekte’ dan organisasi balapan offroad, memungkinkan adanya Prerunner, sementara yang lain bisa saja tidak eksis. Balapan sekelas Baja 1000, membuka Prerunner sekitar empat minggu sebelum dimulainya balapan. Tujuannya, memungkinkan pengemudi dan navigator mengenali dan memilih jalur terbaik atau bahkan mencoba hal yang berbeda. Keuntungan lain, tanpa harus mengadu truk balap mereka sebelum bertanding.

Definisi yang lebih umum dari kata Prerunner adalah truk 2WD yang memiliki perangkat angkat. Tapi bisa apa saja mobil yang dipakai, asal bisa lewatin treknya. Sehingga Antony juga bebas merepresentasikan konsep yang dibuatnya. Coba amati baik-baik fotonya. Banyak hal yang inovatif sifatnya.

Yang pertama, nilai lebih dari modifikasi di mobil ini terletak pada bumper depan dan belakang. Secara bentuk, bumper depan cukup unik. Banyak ‘paku keling’ yang terpampang nyata. Kesan kuat muncul di sana, terlebih dibuat dari pipa dan pekat besi. Di bagian wajah dan lengkungan pipi bumper, dibuatkan lubang. Harmonis dengan mata lampu Fortuner saat ini. Di belakang terdapat 9 lubang dengan bentuk yang sama. Model seperti ini agak jarang ditemukan di mobil offroad.

 

Inovasi kedua, diwujudkan pada spoiler belakang yang terbuat dari aluminium. Dibentuk sesuai dengan bodi belakang dan dicat hitam. Dengan mounting ke bodi memakai kaki stainless steel dan dicat sewarna bodi, agar less kesan norak. Goal-nya bukan secara fungsi, namun terobosan secara visual. Mobil ini memakai spoiler bermodel drag yang biasanya diaplikasikan di mobil balap dragrace. “Fungsinya hanya menambah tampilan belakang, agar lebih ada kesan racingnya di mobil offroad,” ucap pria Medan kelahiran 7 Desember 1988.

Project ini sebenarnya dimulai dari pemakaian velg. Biar speedy aspect makin kuat, bukan sekadar jargon. Velg dipilih Volk Racing TE37X 16×8 inci. DeepEnder jangan hanya hapal mereknya, tapi cobalah melihat detail sub brand yang pada akhirnya dibuat fishbone. TE37X ini memiliki sifat dasar tangguh. Desain palang enam berkonstruksi one piece sudah lolos standar teknis JWL-T, dan dibuat dengan metode forging. Modelnya progresif. Mempunyai fitur pembersihan kaliper yang optimal, meningkatkan ukuran bibir dan kombinasi luas kontur wajah agar sesuai dengan aplikasi yang diinginkan.

Velg ini kemudian dibungkus ban Toyo Tires berukuran 285/75R16. Ban Open Country A/T ini cukup serba guna. Banyak masukan, Open Country punya traksi yang baik di jalan aspal. Buat DeepEnd, desain tapaknya bisa berduet manis dengan desain velg yang agresif. Dengan kombinasi roda tersebut, Antony lantas memasangkan custom rear link stabilizer bar, custom front suspension arms, front under bar Ultra Racing, centre stabilizer bar Ultra Racing dan rear stabilizer bar Ultra Racing. Semua ini agar juga suspensi Ironman 4×4 bisa bergerak mumpuni.

Namun modifikasi di bagian kaki-kaki ini sedikit mendapat kendala di bagian fender ketika mengaplikasi ban ukuran 285/75/16 ke Fortuner. Mesti melakukan sedikit pemotongan pada fender depan untuk bisa mendapat posisi putaran ban yang aman (clear corner) dan tidak kena ke fender. Setelah selesai, alhasil bodi mobil naik 3.5 inci dibanding kondisi standarnya.

Mesin
195 WHP

Bayangkan, bodi setinggi itu bila tanpa mesin yang andal. Untuk modifikasi di mesin, “Saya sudah meng-upgrade turbo dan tambahan intercooler untuk menjaga awetnya ketahanan turbo pada putaran boost tinggi,” ucap penggemar mix martial art ini. Upgrade turbo hanya perlu penggantian nozzle standar dengan GTX, dan tambahan external fuel pump dengan remapping Dastek untuk menyesuaikan masukan angin dan bahan bakar agar pas dengan setingan mesin. Hasilnya, telah terbukti di Dyno Dynamic Djarum Black Medan dengan boost 2.0 Bar mendapat hasil 195 whp. 

Data Mods:

Intercooler kit Flex, turbo IHI H4, external fuel pump, fuel presure Sard, nozzle GTX, custom exhaust, matic cooler Hayden, boost controller HKS, ECU Dastek Unichip Management, EGR delete Flex, air filter K&N, custom front & rear metal bumper, custom aluminium spoiler, LED bar Rigid 50”, rigid fender LED lamp, custom front head lamp, body wrap black matt Oracal, velg Volk Racing TE37X 16×8 inci, lug nut Rays, ban Toyo Tires 285/75R16, suspensi Ironman 4×4, custom rear link stabilizer bar, custom front suspension arms, front under bar Ultra Racing, centre stabilizer bar Ultra Racing, rear stabilizer bar Ultra Racing, disc brake RunStop, brake hose Hel, brake pad Brembo

Workshop:

@tonsgarageracing

 

Photographer:

Argus @argussss