Jepang sangat identik dengan dunia aftermarket dan kecepatan. Untuk mengetes kecepatan, tentunya diperlukan sebuah area khusus. Karena itu, Yatabe Proving Ground tercipta pada tahun 1964.

Yatabe merupakan sebuah sirkuit yang diciptakan untuk mendapatkan data dari mobil baru, terutama kecepatan. Sirkuit ini berbentuk lingkaran dengan cekungan pada tikungannya agar kecepatan tinggi tetap terjaga.

Pada tahun 1960-an, sebuah Toyota 2000GT memecahkan rekor kecepatan 210 kpj. Toyota 2000GT tersebut menjadi mobil pertama yang meraih juara pada Yatabe Speed Trial.

Sejak saat itu, pabrikan mobil di Jepang khususnya tuner aftermarket, menguji kekuatan mobil mereka di sana. Apalagi, Yatabe lebih sesuai daripada mencari sebuah trek dengan lintasan lurus yang panjang di mana saat itu hanya ada sirkuit Suzuka atau Tsukuba.

Para tuner aftermarket Jepang mulai memenuhi sirkuit Yatabe. Ajang yang dinamakan Yatabe Speed Trial dimana peraih kecepatan tertinggi akan menang, menjadi agenda wajib untuk para pecinta kecepatan.

Pantera, mobil impor yang mencetak rekor 300 kpj di Yatabe

Pada tahun 1980-an, mobil Jepang yang mendapat rekor adalah sebuah Nissan Fairlady S30 yang diracik oleh SS Kabo mampu menyentuh kecepatan 257.60 kpj. Tetapi, sang pembuat rekor tahun 1981 adalah sebuah Mitsunaga Pantera yang diracik oleh Mario Rossi dan di setting lagi oleh ABR Hosoki, mampu mencetak kecepatan 307,68 kpj.

Sejak saat itu, pertarungan di Yatabe menyentuh angka 300 kpj. HKS meraih angka tersebut dengan Toyota Celica XX menyentuh 301.25 kpj. Merupakan sebuah pencapaian bagi HKS, di tahun 1980-an mencapai 300 kpj terdengar mustahil.

Pertarungan di Yatabe Speed Trial terus berlangsung, tak hanya para tuner aftermarket yang menguji mobil mereka disini. Para pembalap dari Mid Night turut menguji mobil mereka, mencoba mendapatkan kecepatan tertinggi. Pada tahun 1993 di mana mereka mulai ramai-ramai mengunjungi Yatabe.

Toyota 2000GT pencetak rekor yatabe pada 1960-an

Hingga saat ini, belum jelas mobil mana yang sebenarnya mengukir kecepatan tertinggi di Yatabe karena minimnya data. Tetapi, ada data terkait sebuah Supra JZA80 menyentuh 340 kpj. Namun, belum jelas apakah Supra tersebut lah sang peraih rekor.

Namun sayangnya, penggunaan sirkuit ini mulai berkurang sejak 1997. Saat itu, Mid Night mulai jarang menggunakan Yatabe dan para manufaktur berpindah ke area yang lebih terisolasi di Shirosato.

Ditambah pada 2005, sebuah insiden yang melibatkan Option, sebuah media yang sangat mempopulerkan Yatabe, kecelakaan yang menewaskan Co-editor dari Option yaitu Masa Saito. Sejak saat itu, sirkuit ini semakin jarang digunakan dan akhirnya dihancurkan.

Sekarang, Yatabe telah tiada, ia menjadi bagian dari Tsukuba. Sirkuitnya telah tiada karena lahannya telah digunakan untuk bangunan seperti stasiun kereta, apartemen, dan mall. Namun, sisa dari Yatabe masih dapat ditemukan.