DeepEnd cukup terkejut. Menemukan kembali Bentley Continental GT. Masih mulus, pasang roda besar pula. 14 tahun lalu, saat baru pertama kali sampai ke Tanah Air, Conti GT, begitulah orang-orang menyebutnya, jadi bahan pembicaraan. Benar bahwa diproduksi dan dipasarkan oleh Bentley Motors pada 2003, namun ini menjadi mobil pertama Bentley yang dirilis di bawah manajemen Volkswagen AG yang mengakuisisinya di tahun 1998. Dan sekaligus merupakan Bentley pertama yang menggunakan teknik produksi massal.
Sebagai generasi pertama, Bentley gen ini hidup selama 8 tahun, hingga 2011. Heboh juga launchingnya. Debutnya muncul di Geneva Motor Show. Ini soal formalitas. Tapi kemudian berturut-turut di tempat yang lebih serius dan bergengsi di kalangan speed freak, yaitu Le Mans, Goodwood Festival of Speed 2003 dan pertemuan tahunan Bentley Drivers Club 2003 di Silverstone.
Saat engine start, mesin 6.000 cc dengan 12 silindernya ketambahan twin turbocharged, sehingga bisa mencetak daya lebih dari 552 bhp pada 6.100 rpm. Continental GT menghasilkan torsi 650 N.m pada 1.600-6.100 rpm. Mampu berakselerasi dari 0 hingga 100 kpj dalam 4,8 detik, dan terus mencapai kecepatan tertinggi 318 kpj. Saat 14 tahun lalu, dicoba dari utara Jakarta menuju ke arah Senayan, memang beda banget pesonanya dengan exotic car lainnya. Lebih smooth, manageable dan tak terlalu jadi pusat perhatian.
Resepnya; hidupkan mesinnya, safety confirmed, lantas gerakkan keempat rodanya melalui gearbox otomatis enam kecepatan.
Sejatinya mesinnya melimpah ruah, tapi ternyata layak dipakai harian. DeepEnd buka pintu, enggak pake ribet masuknya, apalagi sakit pinggang. Resepnya; hidupkan mesinnya, safety confirmed, lantas gerakkan keempat rodanya melalui gearbox otomatis enam kecepatan. Supercar yang dikombinasikan dengan ruang interior, keserbagunaan dan kemudahan dari pengoperasiannya.
Di tahun 2004 itu, yang sulit adalah menyakinkan pemilik Conti GT untuk mengganti rodanya. Alasannya, “Untuk apa, ini velg aslinya Bentley loh.” Butuh setengah tahun menunggu 22 inci terpasang di salah satu Conti GT yang dipunya pemilik toko perhiasan di salah satu mal besar di Jakarta. Dan kemudian heboh di Friendster, kala itu, serta juga materi bicara dan gosip di banyak forum otomotif.
He knew everything about car scene. “Just feel it,” katanya.
Tapi itu dulu. Sekarang exotic car itu #StandarSajaTakCukup. Seperti halnya Mr. J, pemilik Conti GT putih ini. Pengusaha restoran dan hotel ini bukan bukan orang sembarangan. He knew everything about car scene. “Just feel it,” katanya. Velgnya sekarang memakai velg Bentley Continental GT Speed 2012. Ukurannya lebih besar, dari stock Conti GT ini.
Bannya baru saja ganti, memakai Accelera IOTA ST68. Ban ini fantastis pada dry and wet grip. Dimensinya berbeda. Di depan 255/40ZR21 dan 295/35ZR21 untuk bagian belakang. Setelah selesai roda baru diaplikasi, semua catnya disembunyikan sementara waktu, digantikan dengan full wrap stiker putih.
Fotografer: Sandy Putra