DeepEnd mendapatkan kesempatan luar biasa diundang Sneak Preview Hyundai Kona. SUV yang secara penampilan, sungguh ganteng. Basisnya sub compact crossover. Pertama kali tampil di Juni 2017, dan langsung dirilis di akhir tahun. Dilanjutkan dengan Kona EV, crossover listrik sepenuhnya pertama di dunia yang diluncurkan di Korea Selatan pada 2018. Keduanya, EV dan non listrik bahkan jadi pemenang North American Utility Vehicle of the Year di tahun ini. Catatan pentingnya lagi adalah menjadi yang pertama sub compact crossover dalam sejarah penghargaannya.
Keduanya, EV dan non listrik bahkan jadi pemenang North American Utility Vehicle of the Year di tahun ini.
Kemudian, memang baru datang ke sini, awal April 2019. Lah kok keren?! Depan, samping dan belakang sama kerennya. Memang saat sneak preview ini kami hanya bisa walk around. Pintu ditutup, kap mesin pun tak dibuka, bahkan kaca film ditutup. Unsur surprisenya nantikan di IIMS 2019 tanggal 25 April nanti.
Bahkan Car Design News, pada tahun 2006 menyebut Audi TT sebagai salah satu ‘The Most Influential Automotive Designs in Recent Time’.
Tapi mari kita bedah mengapa desain Hyundai Kona sangat memukau? Diawali oleh Peter Schreyer sebagai chief designer. Pria kelahiran 1953 ini dikenal luas karena kontribusi desainnya pada Audi TT. Bahkan Car Design News, pada tahun 2006 menyebut Audi TT sebagai salah satu ‘the most influential automotive designs in recent time’.
Di Audi, Schreyer bekerja di banyak bidang yaitu desain eksterior, interior dan konseptual. Juga sempat ke departemen desain eksterior Volkswagen. Selain dikenal eksentrik dengan pakaian dan kacamata serba hitamnya, ia juga mendapatkan doktor kehormatan 2007 dari Royal College of Art di London, sebagai desainer otomotif ketiga yang menerima penghargaan tersebut mengikuti Sergio Pininfarina dan Giorgetto Giugiaro.
Lengkap? Belum. November 2018 ia digantikan Luc Donckerwolke. Siapa lagi dia ini?
Perancang mobil Belgia ini mantan direktur desain di Bentley, Lamborghini dan Audi di Volkswagen Group. Hyundai menunjuk Donckerwolke pada 2015 untuk memimpin merek mewah Hyundai, Genesis Motor Group, dan bekerja sama dengan kepala desainer Hyundai-Kia, Peter Schreyer.
Jadi…, sudah aman transisi itu. Kedua desainer saling mengamankan tingkat estafet. Tapi ada satu lagi yang berkontribusi. Dia adalah Kevin Kang. Sejak 2016, Kang telah ikut memimpin tim desain interior di Hyundai’s California Studio. Baru-baru ini, ia merancang dan memimpin proyek untuk Hyundai Kona 2018, dan berkontribusi dalam penciptaan Hyundai Santa Fe 2019, Hyundai Tucson Facelift 2019, Hyundai Grandeur 2018 dan Concept Genesis GV80 2017.
Sebelum bekerja untuk Hyundai, Kang bekerja untuk R&D Honda di California selama tujuh tahun. Dalam perannya itu, ia bertanggung jawab untuk desain interior Acura TLX 2014, Acura NSX 2016 dan 2017 Acura ILX.
Apa saja yang mereka bertiga hasilkan? Bagian luarnya terlihat sangat berani. Dibumbui dengan desain modern. Cek depannya deh. Gril kaskade depan terletak di antara perpecahan array pencahayaan antara unit atas ramping untuk DTRL, dan lampu utama di bawah. Belum lagi di atas lengkung roda, terdapat aksen berotot berupa panel plastik abu-abu hingga tubuh bagian bawah. Semacam pelindung dengan garis yang harmonis namun tegas. DeepEnd menduga panel-panel ini dapat dipasang kembali dengan biaya lebih murah daripada pengecatan ulang jika bagian tersebut berbahan metal. Mungkin ini kelebihan desain eksterior Kona.
Satu hal yang unik, jika melihat lebih detail terdapat gagang pintu yang memuncak dalam ‘sirip hiu’ yang terlihat seksi saat tubuh menyapu untuk memenuhi atap yang menghitam. Singkatnya Kona menawarkan kombinasi gaya, teknologi dan kinerja yang mutakhir. Tubuh Hyundai Kona terbuat dari 51% baja berkekuatan tinggi tingkat lanjut dengan ‘hot stamping’ dan perekat untuk menambah kekakuan.
“Tunggu di IIMS, kejutan warna apa saja yang akan dirilis di sini,” ujar Hendrik Wiradjaja, Deputy Marketing Director PT Hyundai Mobil Indonesia.
Small off-road ini punya berat 1.365 kilogram. Warna-warnanya juga menantang, ada acid yellow, blue lagoon, chalk white, lake s ilver, phantom black, tangerine comet, galactic grey, dan yang DeepEnd temui ini adalah pulse red. Gosipnya, warna trim di kabin/dasbor dan safety belt akan menyerupai warna cat bodinya. “Tunggu di IIMS, kejutan warna apa saja yang akan dirilis di sini,” ujar Hendrik Wiradjaja, Deputy Marketing Director PT Hyundai Mobil Indonesia.
Okay, kita disuruh tunggu. Tak mengapa. Malah jauh lebih seru. Sehingga bisa kita perdalam kabin, mesin, audio dan fitur lainnya. Tapi DeepEnd bisa bicara one inch up pada roda. Dengan ban Accelera Phi R, pemilik Hyundai Kona nantinya bisa memakai ban berukuran 235/45R18. Sedangkan velgnya menggunakan dimensi 18×7.5 inci dengan PCD 5×114.3 dan offset 45.
Hyundai Kona. Keren!