Penantian panjang 3 tahun pun berakhir. Akhirnya BMW-Indonesia memboyong dan memperkenalkan ke publik Indonesia Generasi ke enam dari BMW Z4 (G29) di Indonesia International Motor Show 2019 Kemayoran. Titelnya all new. DeepEnd pun penasaran dengan perubahan yang dialami oleh BMW Z4 ini.

Z4 kali ini lebih sporty, garisnya lebih tegas serta kidney grill yang khas menjadi lebih rendah dan lebar lengkap desain honey comb.

First impression, bentuk desain sangat jauh berbeda dengan generasi sebelumnya. Z4 kali ini lebih sporty, garisnya lebih tegas serta kidney grill yang khas menjadi lebih rendah dan lebar lengkap desain honey comb.

BMW perlu diakui, memang tak membuat garis batas yang sama. Pemberian nama untuk Z-series saja berubah-ubah. Z1, Z3, Z8, Z4 (E85), Z4 lagi (E89) dan sekarang Z4 (G29). Untuk Z4 (G29) adalah Z4 generasi ketiga yang baru diresmikan Agustus 2018.

Menggunakan kembali convertible soft-top yang dipasang di Z4 pertama, bukan hardtop yang dapat ditarik seperti Z4 gen kedua. Tentang atap ini, bahan fabric dipilih untuk melengkapi kesan modern sporty namun tetap klasik. Kunci dari roadster adalah space bagasi menjadi lebih luas.

Sebagaimana gosip akhir tahun lalu, Z4 akhirnya benar-benar nyata berbagi platformnya dengan Toyota Supra generasi kelima. Di Telkomsel IIMS 2019, DeepEnd menyaksikan langsung public launchingnya.

Mesinnya memproduksi 340 Hp. Muncul dari unit daya M TwinPower Turbo. Mesin bensin 6 silinder segaris, transmisi sport, rem M Sport dan M Sport Differential membuat semuanya bagaikan kilat di langit. Cepat, dinamis. Masalah performa mesin, BMW nampaknya tidak mau main-main.

Untuk varian BMW Z4 sDrive30i M Sport dibekali mesin 4 silinder 2.000 cc twin turbo yang mampu mengeluarkan tenaga 258 Hp. Untuk ukuran roadster sekelas ini sudah termasuk cukup kencang, belum lagi top speed-nya 250 Kph. Terdapat transmisi 8-speed Steptronic Sport, membuat nafasnya makin panjang dan lembut dalam perpindahannya. Untuk mencapai 5.4 detik dari 0 hingga 100 kpj, rasanya enteng-enteng saja. Transmisi ini merupakan teknologi baru, yang dengan segera mengarahkan tenaganya ke belakang.

Outputnya sendiri sudah naik 13 Hp dari pendahulunya. Cukup besar. Kombinasi apa BMW sebut sebagai TwinPower Turbo dengan sistem injeksi yang sangat presisi dengan tekanan maksimumnya sudah meningkat hingga 350 bar.

Bagi Indonesia, mesin ini cukup fantastis. Apalagi kalau bukan konsumsi bahan bakarnya. 15.4 km per liternya berdasarkan ECE driving cycle dengan emisi C02 yang amat rendah 149 gram/km.

Sudah-sudah! Dari data ini saja DeepEnd kepincut ingin mencobanya. Pengin coba rute Senayan, Kertanegara, Mampang, lantas masuk tol JIRR menuju Jagorawi. Terlebih setelah mengintip kokpitnya. Mumpung selagi di Telkomsel IIMS 2019, dicobalah ergonomisnya. Ternyata sangat nyaman bagi postur 176/80 kg ini.

Joknya bespoke. Bukan diambil dari platform lain. Khusus dibuat untuk Z4. Roadster umumnya punya kelemahan soal jok. Kagak enak. Mungkin karena ada di ruang yang sempit. Namun Z4 ini, datang dengan dilapis kulit dari Vernasca, atau ada yang diduetkan dengan Alcantara. Trim interior terbuat dari Aluminium Tetragon dengan M door sill sebagai pelengkap.

Jadi memang beda sekali dengan gen Z sebelumnya yang sempat DeepEnd lihat di Paris Motor Show. Kali ini serius banget. Percabangan idenya benar-benar dipikirin, dan nyata. Ya itu tadi, kulit bukan sekadar kulit tapi ada kombinasi-kombinasi dengan material kelas dunia lainnya.

Warrantynya hingga 36 bulan tanpa limit odometer. Bahkan ada penggantian ban sebelum 3 tahun. Harganya? Hampir 1.5 M, tepatnya 1.459 M off the road. Harga segitu, bisa dapat bejibun fitur. Live cockpit professional. Sambungan ke dunia digital bernama Apple Car Play. Speakernya ada 12, dengan full set harman/kardon 408 watt dan 7 kanal.

Sedangkan velgnya mengaplikasi 18 inci double spoke style dengan warna orbit grey, yang bisa dikendalikan via variable sport steering. Suspensi adaptif di semua sisi. Bahkan terdapat fitur kontrol Dynamic Cruise dengan fungsi pengereman. Memang benar-benar dimanja teknologi. Kalau sudah letih, mau parkir pun dilengkapi parking assistant yang dilengkapi PDC (park distance control) aktif.

Untuk kenyamanan berkendara tidak perlu diragukan. Wheel basenya lebih pendek 20 cm dari generasi sebelumnya serta dengan pola distribusi beban 50:50 dan penggunaan alumunium yang sudah pasti akan lebih ringan namun tetap kokoh, yang memberikan jaminan bahwa akan sangat nyaman dan responsif pada saat berkendara.