Mercedes-AMG GT S (C190/R190) adalah mobil sport dua pintu dua kursi kedua yang dikembangkan sepenuhnya oleh Mercedes-AMG, setelah SLS AMG. Diperkenalkan pada 9 September 2014, dan secara resmi diluncurkan di Paris Motor Show 2014.
Penjualannya terjadi 6 bulan kemudian. Lewis Hamilton membantu pengembangan, hingga ikut menghasilkan varian balap GT 3, GT 4 dan GT R yang semuanya dirakit di pabrik Mercedes-Benz di Sindelfingen, Jerman.
GT S menjadi safety car Formula 1 dalam debutnya di Grand Prix Australia 2015. Namun hanya berkiprah 4 tahun, dan kemudian diganti oleh GT R.
“Harap diingat. Cara terbaik untuk pensiun muda: modifikasilah AMG mu!”
Mengusung kredibilitas setinggi itu, sampailah sosok Mercedes-AMG GT S ke Tanah Air. Sebenarnya, GT S merupakan varian yang lebih lengkap dari Mercedes-AMG GT. Mesin M178 punya output 515 hp (384 kW) dan torsi 495 lb⋅ft (671 Nm). Dilengkapi electronically controlled limited-slip differential, setingan ‘Race Mode’ dan ‘Race Start’ dalam sistem drivetrain adaptif AMG Dynamic Select, sistem suspensi adaptif AMG Ride Control, sistem knalpot AMG dengan flap dinamis dan baterai lithium-ion. Serta…, staggered set of wheels, 19 inci di depan dan 20 inci di belakang.
Mobil ini pernah dimodifikasi di tangan owner sebelumnya. Seleranya tak sama. Tak ada yang salah. Namun harap diingat, cara masing-masing berbeda. Cara terbaik untuk pensiun muda: modifikasilah AMG mu!
Namun pemilik sekarang, Mr. MK, ingin velg maksimal, ban meaty dan lebar. Selaras dengan prinsip bespoke wheel. Keluar dana, bukan membeli model. Tapi mendapatkan perfect fitment. Harap dimengerti, mobil ini bisa disematkan lebar velg maha dahsyat.
“Velg 3-piece step lip ini mempunyai elevated spoke. Manfaatnya; ringan!”
Aslinya, 19 dan 20 inci. Sekarang…, semuanya naik 1 tingkat. Rotiform ZRH di depan berdimensi 20×10 inci, dan di belakang 21×12 inci. Masih masuk rasio dimensinya dengan shape mobil.
Velg 3-piece step lip ini mempunyai elevated spoke. Manfaatnya; ringan! Penjelasannya bisa kita bandingkan dengan concave. Pada concave wheels, terutama deep concave, terdapat kaki pada ujung spoke (dekat outter rims). Kaki ini menempel semua, disebut solid leg. Jika dibandingkan dengan elevated, kaki concave lebih berat. Elevated wheel hanya menempel sedikit di ujung, dengan siasat kaki lainnya menempel di spoke bagian dalam.
“Biarlah orang menjadi kepo. We guess rumors are more exciting than the truth.”
Dengan finishing brushed double dark tinted center dengan mirror polished bibir dan exposed hardware gloss black, velg berbahan forged aluminum T-6061 ini memang unik modelnya. Anti mainstream untuk mobil seperti Mercedes.
Terakhir, ban harus mumpuni. Pirelli PZero 285/30ZR20 dan 325/25ZR21 tak bisa dikalahkan superioritasnya. Desain khusus bertujuan ultra performance. Bisa dipakai untuk speed di atas 270 km/h.
DeepEnd akan pencet tombol suara knalpot, membawa GT S ke Jagorawi hingga ke Cibubur, dan putar balik menuju ke Bogor lagi. Untuk kemudian dimasukkan ke garasi, agar tak terkena hujan di bulan Maret. Biarlah orang menjadi kepo. We guess rumors are more exciting than the truth.
Workshop:
Antelope Ban @antelopeban
Data Modz:
Wheels Rotiform ZRH 20×10 (fr) & 21×12 (rr) inches, tyres Pirelli PZero 285/30ZR20 & 325/25ZR21