Lagi-lagi, menjadi konsep terfavorit. Mudah aplikasinya, tidak menghilangkan fungsi. Sama halnya Semarang, para peserta di Tegal juga didominasi oleh konsep yang dekat dengan hal yang berbau kecepatan. Kurang lebih 8 peserta, atau bisa dikatakan setengah dari seluruhnya. Mobilnya pun beragam, mulai dari Toyota Yaris milik Akram Tabranim berpenampilan touringnya, Lancer Evolution X dengan berbagai brande performance parts punya Marco Hutomo, sampai Toyota Innova sleeper milik Hakim Putratama yang siap mengasapi lawannya di jalan.

“Semua dibangun secara menyeluruh, bisa dikatakan tanpa cacat dan cela.”

Konsep yang dihadirkan pun berbagai macam, mulai dari balap touring sampai mobil keluarga. Eksekusinya tentu serius, tidak main-main. Semua dibangun secara menyeluruh, bisa dikatakan tanpa cacat dan cela. Berbagai parts yang nemplok bukan hanya sekadar branded, tapi juga menunjang fungsi dan konsep yang dihadirkan. Menurut DeepEnd memang kali ini mereka lebih siap, walaupun kebanyakan datang dari luar Tegal. DeepEnd saja terpukau dengan beberapa modifikasi proper yang ditonjolkan. Mudah-mudahan, masyarakat Tegal ikutan dapat terinspirasi.

“Lancer Evolution converted BTX ini benar-benar menarik perhatian. Tampangnya benar-benar mengintimidasi.”

Bagi DeepEnd, sesosok Lancer Evolution converted milik Reindy BTX benar-benar menarik perhatian. Tampangnya benar-benar mengintimidasi. Mulai dari turbo dengan wastegate menyeruak keatas kap mesin sampai interior terondol ditambah dengan tabung nitrous oxide bewarna biru yang menjadi daya tarik tersendiri. Konon memang mobil ini berada di jajaran holly land atau kelas 10 detik 402 m dalam dunia drag race. Performanya dan prestasinya tentu tidak diragukan.

Kedua, tidak lain Toyota Kijang Innova milik Hakim Putratama. Berbanding terbalik dengan sang Evo, tampang Innova ini tak ubahnya mobil harian. Pendek sepantasnya, dengan setup kaki-kaki moderat untuk komuter mengelilingi ibukota. Dibalik tampilan biasa tersebutlah tersimpan peforma yang tak main-main. Mesin diesel 2KD-FTV dirombak total, menghasilkan tenaga 450 hp menurut data di mesin dyno. Lebih dari cukup untuk sekedar mobil harian.

“Intinya sampai saat ini konsep street racing memang paling digemari. Sudah dua kota menjadi saksinya.”

Sisanya bukan berarti tak menarik, tapi terlalu banyak jika harus diceritakan satu-satu. Salah-salah malah jadi novel nanti. Intinya sampai saat ini konsep street racing memang paling digemari. Sudah dua kota menjadi saksinya. Kalau Jogjakarta sudah pasti VIP dan Elegan, sudah menjadi trademark mereka dalam beberapa tahun terakhir ini. Sedangkan untuk Purwokerto, DeepEnd belum memiliki gambaran. Tentu proper pastinya, tapi bagaimana persentase dari perwujudan konsep mana yang lebih dominan, masih abu-abu.