Setiap MX dapat mobil baru, tentu ia butuh velg anyar. Sudah 3 kali, dan Ryan selalu terbang ke sana. Bentley Conti GT 2008 facelift ke 2014, Maseratti MC Stradale warna kuning yang dilabur jadi rosso corsa, dan last project adalah Audi R8.

MX kontak Ryan Melano. Untuk keempat kalinya, mau order komponen roda pemanis. Kali ini, DeepEnd diajak serta Ryan untuk memasang velg, ban dan per di Singapura. Jadi saksi. Pergi pagi, pulang sore.

Mula kenal dari media sosial. MX memerhatikan banyak karya Ryan di medsos. “Saya lihat achievementnya. I trusted him,” kata ayah 2 anak ini. Padahal MX warga Singapura, dan tinggal di negara itu. Toh dekat saja jarak waktunya jika memang butuh disamperin.

Polanya unik. Singapura pesan ke Bogor untuk dikalkulasi dimensinya, disesuaikan warnanya dan disolusikan tantangannya. It took 2 days. Setelah mufakat, diproduksi di Santa Fe, California, dimana pabrik AL13 Wheels berada. Lantas dikirim ke Singapura, tepatnya area The Lady Hill. 2 bulan saja di tahapan ini. Lantas pemasangan tak sampai sehari. Jadi kesimpulannya, no boundaries. Orang Bogor bisa going global. Dikonsep di Indonesia, diproduksi di Amerika, kemudian dipasang di Singapura.

Agar semakin mudah, ban dikirim sudah terpasang sepaket velg. Sebab pemasangan di rumah MX, bukan di workshop. Ryan mengajak Edo, mekaniknya, untuk memasang dengan efisien dan efektif. Cukup bawa beberapa alat standar pemasangan roda. Untuk kompresor angin portabel juga disiapkan sebagai jaga-jaga, jika kompresor ban standarnya R8 mengalami mogok kerja.

Jadi…, kuncinya ada pada persiapan.

Sehingga, pagi take off 07.30, tentunya dari Bogor itu subuh awal. Sampai pukul 11.00 di kediaman MX, langsung tancap gas memasang dan menyeting. Diselingi makan siang, project selesai pukul 14.00 dan langsung pulang via Changi lagi.

Dalam 3 jam bekerja itu, velg AL 13 DB001E menjadi artis utama. Modelnya twist alias memutar melintir-lintir seperti angin puting beliung. Memakai basis AL 13 DB001 yang batangnya tipis, lantas dibuat desain lebih performance. “Yang fresh idea belum ada bikin, kombinasi atara thin spoke dengan fin lebar,” ucap Ryan.

‘E’ itu means exotic. Kode yang tak akan ada di lower than exotic car. Ukurannya belang-belangan. 20×9 inci di depan, dan 21×12 inci di belakang.

Akan jadi pertanyaan, mengapa 20-21 inci diameternya? Karena perbandingan dikhususkan untuk AWD-nya berfungsi. Dengan konfigurasi tersebut maka AWD bisa berjalan normal tanpa trigger fault di traction control dan EDB (electronic distance brakes system).

Sementara finishingnya dibuat fadded black to gold. Jika biasa bikin warna hanya satu, atau beda warna namun berbeda bidang, yang ini from A to Z gloss candy black berubah nyambung jadi gold. Lantas gradasinya ditarik smooth hingga ke tepian.

Hal ini pun ada filosofinya, biar DeepEnder makin pinter. Kenapa tidak dibuat terbalik? Bagian tengah gold dan ujungnya hitam? Sebuah hal tersebut bisa bikin ukuran velg secara visual nampak kecil. Apalagi ban sendiri sudah hitam.


Workshop:
Antelope Ban @antelopeban

Data Mods:
AL 13 DB001E wheels 20×9 & 21×12 inches, Michelin PS4S tyres 245/30ZR20 & 325/25ZR21, H&R lowering spring