Artikel ini tidak akan ditulis dalam-dalam banget.
Sebab memang tidak banyak modifikasi yang dilakukannya. Mobilnya sendiri sudah menawan, lewat desain yang teramat otentik. Semua orang yang melihatnya bakal tersirap ingin mencoba naik, lupa dengan apapun aftermarket parts yang menempel di eksterior.
Tapi yang jelas Mini ini memakai stainless coilover H&R yang bisa mereduksi bodi hingga 4 cm. Ukuran segini bisa 3-4 jari orang dewasa. Pemangkasan sebesar itu bisa menimbulkan efek absorbsi yang keras ke seluruh isi mobil, jika memakai produk yang tak tepat.
Coilover H&R yang dipakai punya kemampuan mumpuni. Dirakit secara manual di Jerman oleh H&R Speziafedern di bawah standar ISO 9001 dan TUV Jerman yang super ketat. Sebab ini menyangkut safety. Perhatian ketat pada fungsi sistem suspensi lengkap adalah prioritas desain nomor satu.
Desainnya memiliki bodi berulir, yang berarti bagian luar dari penyangga atau tabung kejut berulir seperti baut. Desain ini memungkinkan tempat pegas berulir digerakkan ke atas atau ke bawah untuk menyempurnakan ketinggian pengendaraan, mengoptimalkan tampilan dan penanganan.
Selain bisa menyesuaikan cepernya, coilover ini mampu meningkatkan kemampuan corner-holding. Enggak heran bisa dipakai di jalanan maupun trek.
Makin ajib kalau velg dan ban benar-benar dikalkulasi matang.
Velgnya dipercayakan pada Volk Racing ZE40.
Visualisasinya ideal banget. Modelnya terkesan kuat. Dijual 10 tahun lagi, orang masih pada suka.
Desainnya bisa menyebarkan tekanan secara merata ke pola roda 5 lubangnya.
Estetika 10 jarinya boleh dibilang baru, walau basis 10 jari itu sudah dari zaman baheula ada. Tapi Rays sanggup menampilkan sentuhan estetika baru yang juga membantu mengurangi bobot. Jari-jari itu juga akan menampilkan 4 wajah cekung yang berbeda, tergantung pada lebar dan offset yang dipilih.
Tapi Mr. X memang nekat.
Ia memilih 18×8.5 inci.
Mungkin oleh sebab Volk Racing is always never wrong.
Kali ini, DeepEnd bongkar sedikit rahasia ya terkait Mini Cooper.
Orang biasa pasang roda di Mini Cooper karena keterbatasan space. Maka commonly memakai ukuran 8 inci saja. Atau kalau mau lebar sedikit, mengaplikasi 8.5 inci dengan ban narik 205-215. Dan jarang-jarang juga yang akan lebarin bodi.
Jadi, rahasianya bermula dari sebuah tantangan.
Challengenya berbunyi, “Bisa enggak memakai lebar 8.5 dengan inci ban meaty 225/40R18 tanpa wide body?”
Umumnya, banyak workshop memapas bagian belakang velg. Biar offsetnya lebih positif. Sehingga bisa masuk sekian milimeter ke dalam.
Tapi velg ini kan baru.
Mikir 13 kali untuk dipapas.
Pun jika nekat, velg akan mentok dengan batang peredam kejut.
Apalagi konstruksi velgnya ternyata mati, bukan multipiece yang bisa diset ulang dengan mengganti sub bagiannya.
Pusingkan mikir gimana bisa masuk?
Di sinilah peran ahli velg.
Kuncinya di pengaturan kaki-kaki, ban dan trik bodi.
Pertama, memakai coilover. Sedikit banyak, setelannya bisa memudahkan pengaturan berikutnya. Kedua, memakai ban yang tepat. Walaupun ukuran sama, banyak ban yang berbeda penampilannya. Ada yang tegak, ada yang donat, ada yang melengkung tipis. PS4 cuma bikin 225/40R18. Kebetulan Michelin enggak menjual ban yang di bawah ukuran itu. Ketiga, setingan sekitar spakbor. Tanpa harus merusak bodi.
DeepEnd kemudian mencobanya keliling Kebon Raya Bogor, melewati Taman Kencana. No rubbing issue, no suspension error. Itulah kalau modifikasi di tempat ahlinya.
Workshop:
Antelope Ban @antelopeban