LIKE EVERYONE DREAMS – Not Everyone Can Have

BMW ini memiliki bodi tipe convertible atau cabriolet 2 pintu, dan merupakan satu jajaran dalam platform E46. Jarang ada di Tanah Air. Sementara kita semua tahu kalau basis E46 itu memberi kesan mendalam bagi banyak orang. Like everyone dreams. Sekarang pun dengan usia sudah hampir 2 dekade, masih saja menjadi incaran.

Nah bagaimana jika atapnya bisa kebuka?
Not everyone can have it.
Kita kupas sedikit ya. Mesin 2.2 liternya adalah camshaft overhead ganda yang disedot secara alami. Punya 6 silinder dengan output tenaga 170 ps/125 kW) pada 6.100 rpm, dan bertorsi maksimum 210 N.m/21.4 kgm) pada 3.500 rpm. Dengan berat 1.595 kg, diklaim saat kondisi baru, bisa mencetak 222 km/jam.

Namun, convertible ini lebih tepatnya dibikin jadi cantik. Bukan ganteng.
“Saya ambil aliran stance karena demen yang cantik-cantik,” ucap Tondy Satrya Sugiarto.

Memang cantik sih ini.
Bisa-bisa dibikin kepelet kitanya.
Tengok, bibir BBS RS-nya dibikin slanted. Terang mengkilap, dan rapi. Efeknya memang menjadi mewah.

Rasanya 2 dekade besok pun model ini masih akan timeless.
Cocok untuk dikoleksi.
“Kalau untuk stance di E46, memang harus pakai 18 inci,” ucap banker di bank daerah Jawa Tengah ini. Itulah mengapa dipilih slanted, sebagai trik untuk memberikan kesan lebih luas space dan lebih besar diameternya.

Tondy kemudian memasang lebar 9.5 dan 10.5 inci. Ia memadukannya dengan ban Accelera Phi berukuran 205/40ZR18 dan 225/35ZR18. Ban tipe ini dikenal smooth. Tondy menambahkan, “Kadang kalau lihat jalan bannya miring, sering diingetin orang bannya mau copot. Tapi yang penting dilihat tetep cakeppp.”

Kombinasi velg dan ban ini membuat roda tampak padat dari arah depan dan belakang. Sehingga ketika air out, posisi bibir velgnya menjadi sangat ketat pada fender.

Mereview hasil modifikasinya, kelahiran 16 Desember ini bilang, “Yaaa…, dari mobil standar yang enak jadi agak enggak enak, tapi untung masih enak.”
Jangan bingung. Yang jelas si biru ini cantik banget!