Coba cek OLX atau penjual mobil di medsos. Susahnya minta ampun.
Jika ketemu S2000/S2K, berapa harganya?
Jika ketemu, kondisinya bagaimana?
Jika ketemu, benarkah kamu drooling over?
Mobil sport ini salah satu mobil paling laku dijual di Amerika. Dan ya, itu hal yang bagus.
Berdasarkan carsalesbase.com, figur penjualan S2K AP1 sejak 1999 hingga 2013 sebanyak 66.519 unit dengan penjualan tertinggi 9.684 unit terjadi pada 2002. Kita tahu semua AP1 ini dijual pertama kali tahun 1999 dan dihentikan pada 2003.
S2K berisikan kemajuan teknologi baru yang pasti akan mengalir ke model yang lebih murah seiring berjalannya waktu. Mesinnya 4 silinder DOHC 2.0 liter. Dilengkapi sistem VTEC yang dapat mengubah waktu katup dan pengangkatan katup, dan memungkinkan mesin menghasilkan tenaga maksimum dengan tetap cukup lincah untuk berkendara di perkotaan.
Kemampuannya jahanam. 240 tenaga kuda pada 8.300 rpm dan torsi 153 lbf.ft pada 7.500 rpm. Redlinenya ada di 8.900 rpm, dimana mobil lain malah jadi “batuk parah”. Semua perpindahan gigi transmisinya mulus dan pendek-pendek. Six-speed, close-ratio transmission. Apalagi handlingnya amat responsif. Apa sebab? S2K menggunakan sistem bantuan elektrik sebagai pengganti power steering hidrolik konvensional.
Sebelum semua memakai engine start, DeepEnd pertama kali kenal tombol merah itu ya dari S2K. Adanya di sisi kiri konsol kemudi. Dulu…, ajib banget lah ini tombol. Pencet, lantas muncul suara gemuruh di ujung buritan. Kemaren ini, DeepEnd bernostalgia kembali. Sebab masa lalu DeepEnd memang dipenuhi mobil modifikasi. Duduk di jok depan kanan (dan kiri) sepertinya mengembalikan adrenalin seakan track racer sejati.
Tapi bukan DeepEnd yang beruntung, melainkan Mr. MNA. “S2K sesuai taste saya. Bobot ringan, manual transmission dan didesain dengan prioritas driving experiencenya.” S2K memang dikenal punya sasis kokoh. Distribusi bobot 50/50 dari depan ke belakang. Suspensinya 4-wheel double-wishbone dengan desain “in-wheel” yang terinspirasi dari balap.
Kelahiran 10 Juni melanjutkan dengan detail, “Mobil ini memberikan full mechanical control serta koneksi antara driver dan mesin. Tanpa gangguan dan distraksi dari elektronik dan gadget-gadget modern.”
Maka terjadilah perjalanan rebuild alias restorasi total.
“Untuk saya, driving experience, safety dan reliability adalah prioritas dalam membangun suatu mobil. Bagaimana saya bisa mendapatkan hasil akhir suatu mobil yang enjoyable untuk city-driving, canyon carving dan juga respectable performance di sirkuit adalah goal utama saya,” cetus Mr. MNA.
Saat ditemukan memang dalam kondisi kurang terawat. Sejak itu diputuskan direbuild satu persatu dari segala aspek: suspensi, braking, electrical, body work, dll. Selain memakan waktu yang cukup panjang, hampir seluruh parts S2K ini akhirnya diimpor langsung dari Jepang. “Satu-persatu saya kumpulkan part numbers, kita cari suppliers Genuine Honda parts di Japan sampai akhirnya kita mendapatkan semua yang dibutuhkan,” kata lulusan kuliah Amerika ini.
Sekembali dari Amerika, ia buka sendiri bengkel. Di situ fokus pada restorasi, mesin dan body work. Maka pertama yang disentuh adalah bodi dan eskterionya dulu.
Maka saya hanya menggunakan beberapa parts OEM seperti front lip dan rear spoiler sebagai tambahan. Di bodi atas menggunakan “adiknya” yaitu soft top dari AP2. Setelah itu yakin, bodi dilabur cat moonrock grey.
Sambil jalan, mesin diturunkan dengan fokus pada reliability. Beberapa tambahan parts seperti valve retainer, oil sprayers, timing chain tensioner dan air filter digunakan. Ringan saja. Torsi bawah boleh dibilang sama dengan aslinya. Namun mobil ini NA dan memang karakternya harus dimaintain di high RPM guna mendapatkan performa optimal. Tapi entahlah dalam 1-2 tahun ke depan, apakah internal mesin akan ikut diupgrade, hanya Mr. MNA yang tahu.
Selanjutnya, dipilih Weds Sport tipe TC-105X dengan ukuran 17×9 inci dan offset 49 mm. “Velg ini sangat populer dan telah terbukti pemakaiannya di sirkuit. Selain ringan velg ini juga sangat kuat. Offset kebetulan cocok dengan S2000. Lebar 9 inci ideal untuk stock S2000 tanpa modifikasi fender,” aku Mr. MNA.
Sedangkan bannya, menggunakan 245/40 R17 square. Ukuran ini memudahkan seting suspensi mobil dalam balancing bagian depan dan belakang. Selain itu ukuran ban di atas tidak memerlukan modifikasi fender total, hanya cukup roll fender saja. Bonus terakhir adalah dengan ukuran ban yang sama, dapat merotasi semua ban tersebut supaya lebih awet.
Saat roda selesai dihitung cermat, Mr. MNA lanjut ke sektor suspensi. Dipercayakan pada coilover Ohlins jenis Road & Track. Sesuai namanya, coilover ini diciptakan untuk penggunaan street dan circuit. Handling dan suspension geometry S2K sudah sangat baik dari pabrikan, maka challenge dalam modifikasi suspension adalah bagaimana dapat improve handling tanpa merusak geometri pabrikan.
Dikarenakan usia mobil hampir 2 dekade, maka karet-karet dan ball joints wajib diganti.
Mau tahu kalkulasinya?
Pertama, karena mobil akan turun sekitar 1.25 inci. Maka dikompensasi dengan extended ball joints, steering rack spacer dan adjustable rear toe arms.
Kedua, mobil dicorner balance supaya kita mendapatkan 50/50 balance kembali.
Ketiga, alignment/spooring untuk memastikan caster, toe dan camber sesuai dengan spec.
Cukup puas informasinya?
Apakah DeepEnder semakin berwawasan?
Tentu harapannya seperti itu.
Tapi jangan lupa untuk tahu hasil restorasi dan modifikasi S2K AP1 moonrock grey ini. Ternyata amatlah lincah. Ukuran kecil, bobot ringan, 50/50 balancenya dapat. Macam mobil keluar dari pabrik. Suspensi Ohlins dengan seting “street” sangat nyaman dikendarai. “Handling mobil juga sangat mumpuni saat saya test di morning run,” ungkap Mr. MNA.
Berkendara dengan open top juga memberikan suatu sensasi yang luar biasa. Apalagi ditemani oleh pesawat terbang yang lalu-lalang sore itu.
Workshop:
Engine, bodywork & restoration: MNA Garage @mna_garage
Wheels, suspension & interior: Drivetech Auto Garage @drivetechautogarage
Data Mods:
Moonrock grey paint, OEM AP1 front lips, OEM AP1 rear trunk lips, AP2 soft top, Momo Tuner steering wheel, NSX-R horn button, Raceseng shift knob PolyTi, AutoVation pedals, Weds Sport wheels TC-105X 17×9 inches, GT Champiro tyres SX2 245/40R17, Ohlins coilover Road & Track HOS MI21, Goodrace ball joints, Goodrace differential spacer, Goodrace rear toe arm, Spoon steering rack spacer, Spoon rigid subframe collar, Mugen bushings, EBC red stuff pads, ATE race fluid TYP200, Hell brake lines, AP2 valve retainers, AP2 oil jet bolts, Toda timing chain tensioner, K&N air filter, HKS exhaust Super Sound Master, 1320 performance test pipe