Covid-19 masih menjadi sebuah musuh besar dalam segala sektor industri, tak terkecuali otomotif. Apalagi, PSBB yang kembali diberlakukan juga berdampak secara langsung ke segala jenis usaha, bahkan perusahaan otomotif besar seperti Astra Daihatsu Motor (ADM) juga terdampak.

Untuk itu, ADM harus rela sedikit memperlambat produksi kendaraannya. Jika biasanya kapasitas produksi kendaraannya dengan takt time (interval mulai produksi antar produk) 1,5 menit per unit, kini harus menjadi lebih lama menjadi 3,1 menit per unit.

Penyesuaian takt time ini dilakukan agar bisa melaksanakan protokol kesehatan social distancing sebesar 1,5 meter antar karyawan. Selain itu, memang ada penurunan permintaan pasar sehingga penurunan produksi tidak menjadi sebuah masalah besar.

Meskipun begitu, ADM tetap bisa memenuhi permintaan pasar domestik dan ekspor ke 75 negara. Bahkan, ADM baru-baru ini mulai mengekspor Gran Max dengan nama Mazda Bongo ke Jepang setelah sebelumnya mengekspor Gran Max dengan logo Toyota, yaitu TownAce dan LiteAce.

Selain pabrik, staff lain di kantor Daihatsu juga menerapkan protokol kesehatan social distancing 1,5 meter dan penerapan Work From Home (WFH) dengan Work From Office (WFO).

Jadi, staff kantor Daihatsu hanya perlu masuk 1 minggu selama 1 bulan, porsinya kurang lebih 75% WFH, 25% WFO untuk meminimalisir kontak antar pegawai. Ketika ke kantor pun, ada sistem internal yang bisa memonitor jarak antar pegawai agar tetap lebih dari 1,5 meter.

“Daihatsu tetap optimis dan bersyukur walaupun terjadi penurunan, masih dapat tetap melakukan aktivitas produksi dengan menerapkan protokol kesehatan dan keselamatan dengan mengoptimalkan karyawan yang bekerja demi meminimalisir penyebaran Covid-19 di seluruh area kerja,” ujar Amelia Tjandra, Marketing Director dan Corporate Planning & Communication Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM).