What do you want to be when you grow up?
Ini adalah pertanyaan yang sering ditanyakan saat masih anak-anak. Kita tahu persis, pilihan dan tujuan kita tunduk pada pengawasan yang ketat. Bisa jadi, mimpi tetaplah mimpi. Maka seiring dengan pendapatan yang membaik, power yang semakin kuat, membuat keleluasaan itu hadir dan bisa mewujudkan apa yang kita sebut: childhood dream!
Mr. F menjawabnya dengan cepat.
Kelahiran April 1991 ini pada saat tahun 2000 drooling melihat S2K, kayak kita sekarang baca artikel ini. Dan suatu ketika pria berpostur 168 cm/63 kg ini berpapasan dengan S2K di sebuah komplek perumahan di Surabaya. Membuatnya terkesima.
Setelah lulus kuliah, dikabari teman soal S2K dijual. “Saya dan kakak menuju lokasi melihat mobil tersebut, ternyata mobil yang dijual adalah mobil yang sama persis pernah saya lihat sewaktu kuliah dulu,” ungkap Mr. F.
DeJaVu.
Jodoh, benar-benar jodoh.
Lantas dirawat. Dibikin mulus. Disulap jadi keren.
Belum genap 30 tahun, Mr. F sudah mampu meminang jodohnya. Hingga sekarang S2K ini seringnya ngumpet di parkiran basement tuannya.
Iyesss, literally ngumpet.
Mr. F ya cuma panasin mesin, lanjut usap-usap bodi biar debu lepas. Nyalakan AC, terus atur-atur joknya dikit, sambilan pegang-pegang setir, nyalakan audio, pandangi jarum spido dan indikatornya. Tak pernah lupa, saat di kabin, hirup nafas pelan-pelan, ciumi aroma kabinnya. Sebelum dimatikan, pedal gas ditekan berulang, menciptakan irama sebelum bendera start dikibarkan.
Wahhh, itu mimpi DeepEnd juga.
Damn…, 2 kali cuma bisa mimpi doang. Sementara Mr. F sudah merealisasikan semuanya.
Hingga selanjutnya dia gatal tangan dan mata, untuk restorasi total.
Konsepnya terpampang nyata, lebih ke simple and clean. “Memilih tema ini karena menggambarkan karakter saya, lebih suka sesuatu yang simpel tapi cantik dilihat,” ucap warga Klojen, Malang.
Maka dari itu, modifikasinya tidak terlalu berat, apalagi ekstrem.
“Saya pertahankan NA karena merupakan ciri khas dari S2K itu sendiri, hanya modifikasi pada stroker, internal mesin, hingga air intake. Setingan mesin dibikin untuk daily use, agar mobil tetap nyaman untuk berkendara. Tapi sudah saya tes dyno, dengan rata-rata di angka 230 hp on wheels dari 2 bengkel berbeda,” kata Mr. F panjang lebar.
Saat membuka kap mesin yang dipasangi JDM hood damper Password: JDM, banyak bagian beranda depan mesin ditutup oleh material karbon Password:JDM. Awalnya Mr. F tak mengenal merek ini. Informasinya malah didapat dari teman bengkel, itupun setelah diputuskan merebuild ulang mesin F20C, “Saya rasa air flownya cukup bagus karena terdapat scoop dibalik front bumper. Bentuknya pun unik dan berbahan carbon.”
Mesin digedein volumenya dengan menggunakan stroker kit 2.4 dengan brand Brian Crower. Bore piston dioversize menjadi 88 mm, sedangkan stroke kruk us menjadi 97 mm. Boring dan sleeve menggunakan Darton Sleeves. “Rasio kompresi meningkat menjadi 12.7:1,” kata Mr. F.
Untuk cylinder head banyak mengalami modifikasi. Sembari jalan paralel, kepalanya mengalami porting and polish yang telaten. Valve dipercayakan pada Supertech Performance dalam skema in dan ex yang masing-masing ukurannya dioversize 1 mm, dimana ini didukung oleh valve spring dari merek yang sama. Komponen seating klep juga diganti, menyesuaikan ukuran oversize valve dan dibikin three angle valve.
Internal lainnya ikut disentuh. Camshaft memakai durasi yang lebih besar menggunakan Brian Crower, dimana dimensi masuk 295/12.7 mm dan keluarnya 290/11.7 mm. Camshaft disupport adjustable cam gear keluaran Skunk2 Racing. Sedangkan intake manifold masih menggunakan standar dengan pembesaran di throttle body dengan menggunakan keluaran Skunk2 Racing.
Di ujung, knalpot yang terpasang sekarang adalah J’s Racing FX 60RS titanium exhaust. Kelebihannya beratnya sangat ringan. Tapi karena single, suaranya cenderung berisik. Rencana akan diganti, “Amuse R1 titan yang dual agar suaranya tidak terlalu berisik namun tetap ringan. Sudah ada, tapi belum sempat pasang.”
Sejumlah detail lainnya membuat mobil ini menjadi menawan.
Misalnya, hardtopnya. Mobil terasa jauh lebih kedap.
Harga? Hmmm, bisa kebeli IP12 mini setengah lusin. Tapi itupun setelah “kompor” menyala. Grup owner S2K itu rupanya penuh “racun”.
He has been poisoned.
By anybody. By any forum. By wag.
Mr. F cenderung teliti. Bukan cuma Amuse R1 yang sudah dibeli tapi belum dipasang. Ia juga masih menyimpan beberapa parts seperti jok bucket Spoon Sports, beberapa setir aftermarket untuk S2K, dan banyak printilan lainnya. Fokus pada mempertahankan karakter OEM. Salah satu buktinya, dengan penggunaan add on OEM yang masih menarik dibalik simplisitasnya.
Kesan simpel bisa dilihat pada velg. Regamaster boleh dibilang wheel legend. Rare sifatnya. Enggak neko-neko. 5 palang bintang. Tapi soal ringan dan tangguh, jangan ditanya.
Tak heran jadi salah satu velg favorit di kalangan Honda enthusiast.
Pasangan three somenya adalah ban Advan Neova yang sudah tidak diragukan lagi kemampuannya dan coilover Ohlins Dual Flow Valve.
Workshop:
Detailing: Safehouse @safehousemlg
Engine built: HS Motor @ebet_hsmotor
Parts: Tiegan Garage Performance @tiegan_garage
Hardtop: Nitro @endrinitro
Data Mods:
Brian Crower billet stroker kit 2.4, JE piston, Darton Sleeves racing block, ATS clutch, BC Racing Camshaft 298, BC Racing crankshaft, BC Racing conrod, Skunk2 Racing camgear, Skunk2 Racing throttle body, Supertech Performance valve in ex os 0.50, Grams injector 550 cc, GReddy fuel pump, Haltech ECU, DC Sports header, J’s Racing exhaust system titanium FX 60RS, Password:JDM hood damper, Password:JDM air intake, Password:JDM cooling plate, Ohlins coilover DFV, Endless brakes, Desmond wheel Regamaster 17x(8+9) inches, Yokohama wheels Advan Neova 225/45R17 & 235/45R17, Rays lug nut, Honda S2K OEM front lips, Mugen hardtop, Honda S2K USDM headlight, Defi din gauge, Spoon Sports shift knob