Prelude itu arti harfiahnya pendahuluan. Prelude mengikuti sederet nama kendaraan bertema musik yang digunakan Honda saat itu, bersama dengan Accord, Quintet, Concerto, Jazz dan Ballade. Tapi sebenarnya nama ini dibuat pertama kali oleh Toyota, namun Honda memintanya agar bisa melengkapi nama bertema musik tadi.

Awal karirnya dibangun tahun 1978. Prelude bagi Honda adalah mobil sport selama lima generasi. Pencapaian yang paling fenomenal, Honda Prelude ternyata pernah jadi Safety Car F1? Yes, itu terjadi di Grand Prix Jepang 1994. Prelude baku hantam di pasaran melawan Nissan Silvia, Toyota Celica dan Mitsubishi Eclipse. Produksi Prelude discontinue pada tahun 2001 dan diteruskan oleh Honda Integra DC5.

Prelude, dengan bodi rendah dan bagasi pendek, mengikuti karakter coupe. Prelude memperkenalkan banyak kemajuan teknologi, seperti suspensi double-wishbone, injeksi bahan bakar dan sistem timing katup variabel elektronik VTEC Honda yang kemudian bermigrasi ke nama lain seperti Accord dan Civic.

Namun terdapat hal menarik ketika pasar Amerika menganggap Prelude sebagai mobil yang bisa menjauhkan diri dari citra “boy racer” yang sering dikaitkan dengan compact sport Honda yang lebih kecil.

Saat ini di Amerika Serikat, semua generasi Prelude diincar, asalkan jarak tempuh rendah yang bersih dan tidak dimodifikasi. Berbarengan dengan Honda CRX, Toyota MR2 dan Datsun Z gen 1/2.

Bagaimana Indonesia?
Sedikit sekali populasinya. Mana-mana gennya, jumlahnya terhitung jari. Sebab hitungannya bukan mobil yang resmi diluncurkan APM. Namun menjadi mobil hobi dan mewah pada masanya. Dari sekian yang ada, Mr. F mengoleksinya sekaligus memodifikasi sesuai kata hatinya.

Torsi dan power sudah pasti meningkat.
Paling tidak, tampilan kemudian dikoreksi sesuai selera Mr. F tanpa melupakan fungsi.

Yang paling kentara ada pada bodi. “Menggunakan body kit USDM khusus BB6,” ucap Iqbal Djabar, dedengkot Anugerah Body Repair & Engine, bengkel yang berlokasi di jalan Setia 1 No 23, Jati Cempaka, Jatiwaringin, Pondok Gede. Iqbal memang yang bertanggung jawab menghandle mobil ini.

Untuk mendapatkannya body kit ini tentu sulit-sulit gampang. Perlu mantengin e-Bay, atau punya jalur ke marketplace di negerinya Joe Biden. Setelah body kit terpasang, bodi direpaint total menggunakan warna katalog OEM-nya yaitu satin silver dari merek cat DeBeer.

Setelah puas mendapatkan lead photo, DeepEnd mengajak Iqbal berpindah posisi motret. Sebuah cara agar tahu hasil modifikasinya. Eh, ternyata enak. Minim bunyi, minim limbung, minim lari-lari. AC-nya dingin pula. Iqbal, kelahiran 9 Maret, senyum-senyum di samping DeepEnd. Roman mukanya nampak happy tak dikritisi DeepEnd.

Velg Spoon Sports SW388 18×8 yang terpasang, dibungkus ban Advan Neova 235/40 dan 245/40. Kombinasi roda ini berasa enteng banget di setir. Dan terasa jejek, berkat bantuan coilover K-Sport. Dan terasa pakem, sumbangan AP Racing.

Duduk di dalamnya, terasa sekali aura 90-annya. Kaca agak bening, kabin gelap dengan red stitching di bahan suede pada jok bucket Type R maupun gear cover. Trasnsmisi manualnya bahkan masih terbilang nyaman, dengan perpindahan cepat yang tegas memindahkan kinerja mesin.
Ah jadi kepengen!


Workshop:
Bodywork & undercarriage: Anugerah Body Repair Engine @anugerahbodyrepairandengine
Accessories & parts: Cvan Auto Parts @cvanautoparts
Engine: Supernova Jakarta @haviedzpm