Pasti ada pertanyaan, mobil ini kan sudah lama beredar, mengapa DeepEnd masih mau meliput? Enggak ada bahan lagi?
DeepEnd memandang dari sisi lain.
Ingin melihat, saat ini kondisinya bagaimana? Tentang kendali dan stabilitasnya, apakah tetap nyaman dan fungsional? Dan banyak lagi. Untuk itu, DeepEnd ingin mencoba berada di balik kabinnya dan membuktikan sendiri.
Siang itu, DeepEnd fokus pada suspensi.
Suspensi udara seperti kita ketahui adalah kombinasi dari kerja mekanis dan digital. Sebenarnya, suku cadang suspensi udara tak butuh banyak perawatan untuk menjaga kondisi dan kinerjanya. Asal mengerti benar cara penerapannya, dimana hal ini banyak dilupakan pemilik mobil. Pada F30 ini saat driving mode, DeepEnd bawa ke banyak lokasi. Aspal-beton, tol-poldur, kota-kabupaten, hingga dibawa ngebut. Ternyata aman sentosa. Tiada bebunyian juga yang timbul. Di masing-masing 4 titik suspensi, baik serapan maupun pantulannya bekerja dengan baik.
Ada 5 tips memelihara sistem suspensi udara tahan lama:
Pertama, sering memeriksa sistem untuk cegah kebocoran.
Kedua, periksa koneksi saluran udara sekaligus air springnya.
Ketiga, lakukan cek visual dan bersihkan secara teratur.
Keempat, periksa tekanan angin ban dan keselarasam roda.
Kelima, kunjungan bengkel sebagai bagian dari perawatan rutin.
Dan ternyata Rahintya Chandrasura merawat sehat wal afiat besutannya, “Saya rutin servis mobil dan maintenance modifikasinya.”
DeepEnd kemudian paham mengapa Rahinchandra, nama panggilannya, merawat mobil ini. Muasalnya dari Honda Jazz yang juga include air sus. Jazz ini bermasalah dengan suspensinya. Maka ia pindahkan segelondong full set ke BMW F30 ini. Diurai, diperbaiki dan diurut ulang. Maka jadilah terpasang di si biru. Dilengkapi shockbreaker and bags dari L&T, dan manajemen Air Lift 3H dengan tangki ganda Accu Air Endo Tank.
Sehingga bisa dipahami, latar belakang itulah yang membuat kelahiran 23 Mei ini menjaga benar tunggangannya.
Di sisi lain, Rahinchandra adalah person yang pertama memakai Infinitewerks di sini. Tipenya RS dengan ukuran 19×11 inci di depan, dan 19×12.5 inci di belakang. “Saya memilih velg tersebut karena saya pengen beda dari yang lain. Dulu Infinitewerks itu belum ada yang menggunakan di Indonesia, maka dari itu saya memilih velg tersebut,” ucap pemilik postur 170 cm/65 kg ini.
Velg depan dibungkus ban Accelera Phi 235/35/19, dan velg belakang dibalut ban Accelera Phi 285/30/19. Ban performa yang bisa digunakan sepanjang musim sesuai kondisi tropis Tanah Air. Punya kemampuan mencengkeram permukaan jalan dan menikung yang baik, sekaligus cocok buat pemakaian pada velg superlebar.
Penuntasannya adalah total dressed-up. Setelah kaki-kaki, Rahinchandra melanjutkannya pada wide body, radius dan cat ulang yang diserahkan ke Platinum. Kemudian sektor interior dipercayakan pada Ekin, punggawa Alterpro Automotive di Sukasari, Bogor.
Workshop:
Suspension & undercarriage: YM Autowheels @ymautowheels
Body kit & painting: Platinum Paint & Modification @vinoplatz
Interior: Alterpro Automotive @alterproautomotive