Namanya Chino.
Darimana berasal? Karawang.
Doyan goyang-goyang pinggul, sambil narik rem tangan dan keluar hitam-hitam di bokongnya. 

Chino ini berbasis MPV diesel 2.500 cc yang ternyaman dan teririt. Tentunya menurut Ali Mahmudi. Dibelinya sebelum married, butuh kabin lega dan comfortable driving, sebab ia dalam sebulan bisa 2-3 kali bolak-balik Karawang-Pati.

Kerjasama Indonesia-Jepang ini memiliki karakter kuat dan agresif, serta lebih berisi perawakannnya, sehingga masih keren untuk dipakai oleh anak-anak muda namun juga oke bagi keluarga.

Tapi kelahiran Pati 16 Mei ini masih berjiwa muda.
Kebanjiran mimpi mobil-mobil diesel Thailand, ia sat set berkonsep “Polite But Naughty”. Terserah Ally, begitu panggilannya, untuk memodifikasi mobilnya, asalkan terkonsep. Untuk sopannya tetap dengan mengandalkan bodi OEM color silver metallic seolah-olah mobil ini standar pabrikan Innova 2015 tapi sekalinya “disenggol” di jalan, Chino akan menunjukkan performa mesin yang beringas dan bisa menggelapkan jalanan dalam hitungan detik

Derasnya torsi dan tenaga itu bersumber dari mesin 2KD EDU2. Mesin ini harus hati-hati ditreatment, sebab rawan sekali keluar check engine. Lantas Ally menambahkannya dengan turbo IHI f55V yang boostnya bisa mencapai 50 Psi. Tapi mesin tua itu bisa dioptimalkan oleh Performa Autoforia, dibuat kembali fresh dan “bahagia’. Kelakuannya kencang tapi iritnya nggilani. Di dalam kota antara 1:13-15, sedangkan tol bisa merengkuh 1:20-22 dengan harga solar Rp. 5.150.

Dapur pacu ini bisa diforsir dengan spek drag yang mencapai estimasi 400 horse power dan torsi +/- 680 Nm. “Tapi literally masih fun banget buat daily dan keluarga,” ucap Ally yang kemudian mengaplikasi bodi Innova 2012 ditambah body kit Innova Luxury agar terlihat lebih segar.

Berlanjut ke kaki-kaki, banyak penggunaan yang sifatnya menyesuaikan dengan torsi. Misalnya ban Bridgestone Potenza RE003 235/50R18 yang secara visual terlihat gagah, namun juga memiliki grip mumpuni saat boost dibejek maupun saat deselerasi.

Velg menggunakan Advan RG1 18×9.5 inci dengan offset 33, shockbreaker memakai Profender kolaborasi dengan custom stabilizer dan lowering kit Triple S yang sedikit dicustom supaya fitmentnya bener-bener cakep. Sementara pengereman menggunakan HSR 6 piston dengan floating disc berukuran 355 mm.

Yang unik, velg tersebut sebenarnya spek buat Innova Reborn tapi ternyata tampil out of the box. Dalam kesehariannya, “Ternyata kaki-kaki lebih stabil dan enggak limbung saat dipacu dengan torsi yang besar,” sebut Ally.  

Impresinya mobil ini finally adalah fun to drive dan easy to use. Antara torsi dan setelan kaki-kakinya balance banget. Obat healing banget buat Ally. Selap-selip asoy geboy ahayyy sihhh mantep banget. “Gua bisa geber sampai 200 Kpj dalam beberapa detik saja dengan boost hanya 10 Psi,” ungkap atlet volley ball ini.

Kebayang kan? Seketika Jagorawi gelap gara-gara si Chino.


Workshop:
Engine: Performa Autoforia @performa_autoforia
Airbrush: Ivan @ivanbengkelcustom
Painting: DR Autoworks @dr__autoworks
Accessories: Prospect Autoline @prospectautoline
Carbon: Suki Anto @suki2650

Data Mods:
Turbo IHI F55V, external wastegate, BYP cam exhaust & intake, PHC nozzle, piston forged oversize 50, BYP packing head, full exshaust system drag v2 spec, BYP racing intake, BYP header, Flex intercooler, Performa Autoforia custom piping, Flex surge thank, BYP stroker pump, Flex external fuel pump, Flex accesories, Haiden ATF cooler, Koyorad radiator, ECU Shop throttle control, Monster Max piggyback, Gotrans matic, Pajero extra fan, Sustec hood dumper, Advan RG1 18×9.5 inches, Brigestone Potenza RE003 235/50R18, Profender shock breacker, Triple S lowering kit, HSR brake 6 piston floating disc 355 mm, Hell breakline, Eurohauz custom stabilizer, Rays lugnut, Protoflex bushing, Kenwood DDX7 head unit, Vox subwofer 12 inches, Vox monoblock power 4 channel, Vox treeway, Vox processor 4 channel, R4 boostmeter, Camry X40 electric front seat, Fortuner VNT carbon kevlar steering wheel, Innova 2012 carbon kevlar AC panel