Dalam waktu dekat, pemerintah akan mewajibkan seluruh mobil yang dijual di Indonesia untuk memenuhi standar emisi Euro 4 yang lebih bersih daripada standar yang berlaku, yaitu Euro 2.

Untuk mobil bahan bakar bensin sendiri, sebenarnya sudah diwajibkan sejak tahun 2018. Namun untuk bahan bakar diesel, termasuk kendaraan seperti truk, akan wajib memenuhi standar Euro 4 per bulan April 2022.

Dengan demikian, produsen truk pun harus melakukan update pada lini mereka. Karena, kebanyakan truk di Indonesia masih berada di standar Euro 2.

Untuk menyiasati peraturan baru ini, maka PT Krama Yudha Tiga Berlian Motor (KTB) merilis update dari kendaraan andalan mereka, yaitu Mitsubishi Fuso Canter, serta Mitsubishi Fuso Fighter X.

Total, ada 15 varian dari Fuso Canter, dan 14 varian Fighter X. Sehingga, total PT KTB merilis 29 model dengan standar emisi euro 4.

Pada press conference yang diadakan di Indonesia Convention Center (ICE), BSD, Tangerang Selatan, dibeberkan perbedaan utama dari kedua kendaraan tersebut.

Fuso Canter

Fuso Canter mendapatkan beberapa perubahan teknis untuk memenuhi standar meisi yang lebih ketat dan bersih ini. Beberapa perubahannya adalah:

  1. Common Rail

Mitsubishi Fuso Canter kini menggunakan mesin Common Rail Diesel 4V21. Mesin baru ini juga memiliki 3 pilihan output, mulai dari 108 Ps, 136 Ps, dan 150 Ps. Mesin ini tersambung ke transmisi 5 percepatan manual. Uniknya, transmisi ini memiliki layout dogleg yang artinya R berada di posisi 1, dan 1 berada di posisi 2.

  1. Exhaust Gas Recirculation

Sistem ini sebenarnya sudah digunakan pada banyak mobil. Sebagian dari gas buang mobil dimasukan kembali ke ruang bakar untuk pembakaran yang lebih sempurna. Sistem ini sendiri juga sudah terhubung ke ECU agar optimal.

  1. Exhaust Oxidation Catalyst

Katalis ini serupa dengan yang dapat ditemui pada mobil DeepEnder. Katalis ini ebrfungsi untuk memecah molekul agar semakin ramah lingkungan.

 

Fuso Fighter X

Fuso Fighter X juga mendapat beberapa perubahan teknis. Perubahannya sebenarnya serupa dengan Fuso Canter. Namun, ada beberapa tambahan dan perbedaan.

  1. Exhaust Gas Recirculation

Sistem ini serupa dengan pada Fuso Canter. Hanya saja, dijelaskan bahwa sistem pada Fuso Fighter X ada 2 untuk mencegah terjadinya tenaga drop ketika EGR tersumbat.

  1. Positive Crankcase Ventilation

Tujuan dari ventilasi ini adalah untuk mencegah terjadinya blow-by pada mesin. Biasanya, oli seringkali naik dan ikut terbakar, membuat pembakaran menjadi kotor. Dengan adanya ventilasi ini, maka mencegah oli naik dan menyisakan udara saja.

  1. Variable Geometry Turbo

Sistem VGT ini memang bukan alat yang bisa mengurangi emisi. Namun, sistem ini ditambahkan untuk menambah torsi dari Fuso Fighter X dan membuat torsi sebesar 80-90 Kgm ini tersedia di RPM lebih besar. Sistem VGT ini sendiri sudah dikontrol oleh ECU.