C-coupe masuk ke Indonesia enggak sampai 30 unit.
W204 coupe ini diberi nama “Geisha”.
Panoramic sunroof, putih, simply and clean.

Pada awal-awal, Peter Steve masih kebingung-bingung.
4 kali ganti velg yaitu SSR, Rotiform, Enkei dan BBS.
Sampai akhirnya, Work Meister M1 special order.

Velg ini rupanya paling pas tertancap.
Dimensi 19 incinya benar-benar diperhatikan, alias menyesuaikan pas dengan ruang fender original. Ukuran pun lumayan agresif dengan lebar 10-11 dan offset yang kecil (0/-10) sehingga big brake AMG bisa terpasang mendekat di face velg.

Tapi soal ban, Peter tipe setia. “Ban Accelera paling bagus untuk dibuat narik donat,” aku kelahiran Surabaya, 7 Januari 1982. Karakternya memang bagus. Sebagai contoh, semakin ban panas, karetnya semakin nempel erat di jalanan. Tanpa menghilangkan rolling resistance, the force resisting the motion when a body rolls on a surface.

Pilihan roda sudah dikunci. Peter yang punya depot Tomyum Express, sebelumnya memakai airsus 2P. Tetapi karena senang long touring, kini Peter melirik suspensi Airmext 4P management supension dengan IOS Bluetooth connection support, plus 2 buah super silent air compressor.

Rute Surabaya-Banyuwangi, Surabaya-Semarang, atau yang terakhir dengan dulur-dulur Partai Neraka, “Saya berhasil menempuh Surabaya-Jakarta-Bogor dan kembali dengan hampir tanpa ada kendala kaki-kaki.”

Wheel fitmentnya sendiri mengambil konsep fender to lips karena suka yang nempel-nempel. Camber depan dibikin -9.5, sementara camber belakang di angka -12. Bahkan Peter memakai 215/35ZR19 dan 265/30ZR19, dengan salah satu tujuannya mengejar fender to lips tadi.

Padahal kondisi bodinya bukan polosan.
Body kit pun 2 kali redesain, mencari yang benar-benar cocok dengan postur coupe ini.
Challenge lainnya, sangat sulit mengejar down clearance karena mengusung konsep fender to lips tanpa radius. Fender sendiri masih orikintil, belum kena gunting dan las. “Karena saya (juga) di bidang desain, so akhirnya dibuat custom add on dengan desain semua by me. Mulai dari front lips, side skirt, diffusser dan duck tail,” ucap pemilik postur 178 cm/80 kg yang menyukai toys figure movie.

Dan sektor kaki-kaki Mercy sendiri memang agak unik. Jika direbahkan langsung, yang depan sih masih oke, tapi yang belakang bisa mundur ke belakang beberapa derajat. Akhirnya semua kaki-kaki belakang diturunkan, jadi custom semua. Namun tetap bisa adjustable semua dari toe, caster dan camber arm.


Workshop:
Undercarriage: Laris Understeel @laris.understeel.id
Body kit: Iponk Little Angel @iponk_little_angel

Data Mods:
Work Meister M1 3 19x(10+11) inches, Accelera Phi 215/35ZR19 & 265/30ZR19, Airmext 4P management suspension w/ IOS Bluetooth connection support, 2 super silent air compressor, C63 AMG brake 8 pot/365 mm & 4 pot/355 mm, K&N open filter, DV+ blow off diverter, Racechip throttle gas control, JB4 chip for engine, Peter Steve’s custom body kit w/ elegant concept front lips, Peter Steve’s ducktail, Peter Steve’s diffuser w/ W205 tail pipe, C63 grille