Yang pertama kali membuat DeepEnd tertarik adalah warnanya.
Long Beach Blue.
Salah satu hero colour dari M2 OG N55.
Pada 2 tahun awal sejak rilis perdananya, menurut BMW M Registry, 49.2% penjualannya telah dipesan dalam warna Long Beach Blue. Diikuti Alpine White sebagai runner up di 22%. Lantas Mineral Grey 17.9% dan Black Sapphire Metallic 17.3%. Saat itu, hanya 0,007% dari semua mobil yang dipesan dalam warna berbeda selain yang ditawarkan BMW sebagai standar.

Warna ini dimulai oleh Acura NSX. Tapi dengan perbedaan yang signifikan.
BMW mengeluarkan Long Beach Blue tanpa adanya mutiara (pearl). Walaupun dalam beberapa sumber, dikatakan versi BMW terlihat lebih mutiara daripada NSX.

Long Beach Blue boleh bernama sama. Tapi pasti spiritnya berbeda.
Menurut spoke person BMW Amerika, Rebecca Kiehne, “Warna BMW M selalu dinamai berdasarkan trek balap terkenal dan lingkungan sekitarnya. Long Beach Blue adalah warna cat biru yang mengingatkan pada wilayah pesisir dan Samudera Pasifik berdasarkan lokasi lintasan balap.”

Nah, muncul kata kuncinya yaitu balap.
Mr SP21 paham benar akan makna itu.
“Tenaganya kencang, handling bagus, suara N55 merdu,” ucap pehobi vespa matic ini.

Ia menggariskan modifikasinya pada street racing yang mengacu track use. Targetnya tentu Sentul, dan mungkin saja ke Mandalika suatu saat kelak. Konsep tersebut dirinci tersendiri dengan memakai velg forged, ban teramat lengket, tenaga yang sudah stage 2, dan diimbangi big brake kit.

Tapi hei…, velgnya ternyata lain sendiri!
Titan 7 Wheels, yang bermarkas di 941 N Elm St. Unit D, Orange, California.
Taglinenya tegas, “Forged For All”, dan ditempa oleh tekanan 10.000 ton.

 

Velg yang dipakai bertipe T-S5.
Mr SP21 memilihkan European Exotic (tipe ini ada juga yang dikhususkan untuk JDM). T-S5 mempunyai tonjolan penambah kekuatan yang telah ditempatkan secara cerdik untuk memberikan kekakuan roda sekaligus menjaga bobot tetap minimum.

 

Desain split 5 spoke sangat kental aura motorsport. Strukturnya layak bertarung di lintasan.
Memiliki fitur traksi yang meningkatkan bead seat knurling. Bagian dalamnya dibikin berdaya tahan dan kekuatan tinggi. Satu lagi, T-S5 dirancang untuk mengakomodir semua kit rem besar aftermarket berkat maximum concavity. Mr SP21 kini sudah dengan tenang memasangkan AP Racing 6 pot/390 mm dan 4 pot/380 mm.

Forged wheel, namun dengan harga mahal yang tidak overprice.
Fitment sudah diset dari pabrik, alhasil no rubbing issue.
Tidak ada kendala yang berarti.
On point fitment!

Bergerak ke sektor suspensi, Mr SP21 juga sedikit gambling.
Ia dibantu Drivetech Auto Garage, workshop modifikasi di Solo, mencoba Yellow Speed, brand asal Taiwan. “Harga coilover ini relatif murah tapi tidak murahan. Bisa diset tinggi-rendah, soft-hard. Cukup nyaman, dan ternyata lebih nyaman daripada standar BMW, serta memberikan grip yang cukup oke,” ungkap pemilik postur 178 cm dan 83 kg ini.

Selebihnya, Mr SP21 memastikan terapan seluruh carbon insertion. Bertengger di bibir depan, bumper, dan lainnya. Serta ada M Performance yang juga carbonized. Tak lupa difinishing doff carbon untuk tampilan yang lebih oke, biar enggak pasaran. 


Workshop:
Drivetech Auto Garage @drivetechautogarage

Data Mods:
Steckern bumper insert, Steckern front lips, M Performance side skirt, M Performance front side lips, Vorsteiner diffuser, Yellow Speed coilover, Titan 7 T-S5 19x(9.5+10.5) inches, Yokohama Advan Neova 245/35R19 & 275/35R19, AP Racing 6 pot/390 mm & 4 pot/380 mm, Turbo Back fire exhaust, MST intake, VRSF intercooler, Manic Motorsport Stage 2+