Janganlah heran, semua yang menempel di FT 86 ini adalah authentic product. Bukan jiplakan. Bahkan kombinasi-kombinasinya merupakan hasil kalkulasi yang matang, dengan pendekatan the more the merrier. Just enjoying fitting the puzzle.
The best way to pay for a lovely car is to enjoy it.
The more di sini bukan kuantitas. Akan tetapi secara angka, melampaui batasan. Seperti misal body kit yang terpasang rapi itu, memiliki angka dimensi yang kemudian menjadi patokan dalam melangkah memasang puzzle.
Artisan Spirits mengeluarkan line up Sports-spec Line ARS GT, atau biasa juga disebut Sports Line ARS GT. Terdiri dari 6 piece, yaitu bumper depan dan belakang, side skirt kanan-kiri dan sepasang fender GT.
Bumper depan menambah 15 mm ke bawah.
Side under spoiler ekstra 20 mm ke bawah.
Bumper belakang lebih “tinggi” 34 mm ke bawah.
Semua material terbuat dari FRP.
Harganya masing-masing piece tentu beragam.
Tapi sampai ke Jakarta, total sekitar 150 juta rupiah mesti digeser dari Jakarta ke Saitama di Jepang sana.
Itu sudah termasuk GT fender kit, yang merupakan gabungan antara FRP dan Carbon. Bagian depan adalah produk yang menggantikan fender asli. Sedangkan di belakang, perlu sedikit disayat spakbor aslinya agar bisa menempatkan GT fender ini dengan sempurna. Perubahan struktural ini menyesuaikan dengan kondisi roda terbaru.
Yang dashyat adalah ketika teraplikasi, bodi semakin lebar dengan penambahan 50 mm di fender depan dan 80 mm di belakang. Hanya pada bagian belakang saja, dibutuhkan sedikit proses pemasangan lampu sen yang terpisah.
Namun Mr. M sengaja tak memesan GT wing. Namun menggantinya dengan Rocket Bunny, “Model duck tail model sungguh lucu kalau dipasang di mobil ini biar seperti ekor burung merak.”
Every beloved car is the center point of a paradise.
Semakin berasa di paradise, saat melihat kaki-kakinya. DeepEnd ketika masuk ke garasi Sing Sing, yang jadi agen Mothers Polishes|Waxes|Cleaners, cukup lama berkontemplasi. Meraba dan mengukur langsung, merasakan feelnya sambil melihat fungsinya bekerja dengan baik.
Velg itulah yang menjadi center point.
Yang buka asal pesan.
Dan bukan sembarang pasang.
Sing Sing ini sudah bersama dengan DeepEnd sejak awal-awal era 2000. Saat itu ia agak gambling memasukkan NOS dan MSD, tapi akhirnya moncer ramai. Jadi memang concernnya adalah performa mobil. Kalau sudah bicara genre ini, semua komponen wajib dihitung benar sebelum diaplikasi.
Ukuran velg ini diukur setelah tahu standing point pada wide body kit. Maka dipilihlah, “Work T5R 2-piece yang berpalang 5 karena desainnya yang akan abadi,” ucap Sing Sing. Pada kelima palangnya, disembur warna gold yang ketika dipadukan dengan cat bodi merah menjadi lebih vibrant dan menonjol.
Ring 19×9.5 dengan offset 0, dan 19×11 dengan offset -22.
Work memang menjamin bisa bespoke size. Salah satu perusahaan velg terkemuka di Jepang ini sebenarnya sangat friendly untuk menuruti keinginan konsumennya. Tapi ya itu, ukur yang benar, baru pesan.
Ban depan dipercayakan pada ban semi slick Nankang AR1 235/35R19 dan 305/30R19. Ban dengan compound soft ini sangat lengket di jalan, apa lagi di tol.
If everything seems under control, you’re just not going fast enough.
Mr M ini kelahiran 1955.
Off-road hobinya, ya kolektor Land Cruiser juga.
Mudah diduga, kalau mesin FT 86 tidak dibiarkan standar.
Namun tak pelak, pada si merah ini tahapan modifikasi mesinnya tak direkomendasikan lebih dari stage 2.
Yang mudah terlihat adalah knalpot.
Mr M memasang sistem baja anti karat dengan lapisan akhir seperti cermin dan tentu saja keempat ekornya yang radikal. Blitz Nur Spec VSR Quad Tip Exhaust ini dilengkapi dengan pewarnaan titanium.
Sedangkan suara knalpot 50 juta perak ini, Mr. M dan Sing Sing sepakat bahwa amat cocok dengan Scarlet, nama FT 86 ini. Standar dB Rating berada di 82 desibel, sedangkan Nur Spec lebih tinggi sedikit noise levelnya yaitu 94 dB.
Sembari menunggu datangnya knalpot, Sing Sing memasukkan sejumlah komponen mesin. Terdapat diantaranya bolt on turbo kit dari HKS dengan turbin GTIII-RS yang cocok dengan mesin 2L.
Digabung dengan intake WRX STi, output mesin dengan turbo HKS GTIII-RS seharusnya bisa mencapai 400 Hp, “Tetapi kami hanya memberikan 260 hp pada mesin karena belum upgrade piston dan conrod,” ucap Sing Sing. Inipun sudah naik 30% dari keadaan mesin standar.
What a tasteful car.
All fantastic mods.
Wheels look great with the color red.
Secara basis, ketiga sektor itulah yang membuat Scarlet menjadi penyebab neck breaking. Bahkan bisa sakit pinggang juga. Akibat bungkuk, jongkok dan ngintip.
Akan tetapi banyak printilan yang bukan kaleng-kaleng.
Misal setir dari Real yang paduan dari karbon dan kulit. Shift knob by Raceseng Ashiko yang beratnya hanya 750 gram untuk mempermudah shifting. Kemudian triple dashboard meter keluaran Blitz meliputi pantauan boost turbo, exhaust-gas-temperatur dan tekanan oli.
Dan penuntasnya adalah…., lampu dong ah.
Bagi awam, sulit klik dengan lampu-lampu itu.
Lampu depan-belakang memakai Valenti Revo HC2.
Versi terakhir dari Valenti.
Membuat mata FT 86 ini lain dari pada yang lain.
Desainnya begitu unik.
Apalagi populasinya sudah langka.
Harganya? Nah ini dia. Lebih sedikit dari sepertiga harga body kit Artisan Spirits.
Workshop:
Hyper Racing @hyperracing7