DeepEnd tuh suka takjub sama Ferry Soehari.
Ada aja terobosannya!
Sejak awal ia masih bercelana pendek biru dongker, kami sudah kenal.
Main mobil, modif ini-itu, dan menang.
Lantas ia buka bengkel.
Namanya Concept Motorsport.
Modifikasinya premium, bikin ngiler.
Lanjut ia banyak masukkan merek global yang brand equity-nya bagus. Akrapovic, Novitec, BBS, HRE Wheels dan merek yang belum lama ia pegang, Recaro.
Bagi DeepEnd, sekali lagi, Ferry melakukan break through!!!
Dasar pertimbangannya adalah, sejak tahun 2010, boleh dibilang kita menomorsekiankan modifikasi kabin. Sudah keren dan bagus, apalagi mobil-mobil medium to premium. Amat jarang yang mengganti joknya atau audio di kompartemen penumpang.
Hal tersebut didukung oleh beban ekonomi yang terjadi setekah krisis 2008. Sehingga prioritas secara umum bagi mobil baru adalah modifikasi kaki-kaki dan eksterior.
Eh enggak taunya, di 2017, Concept Motorsport berani memasukkan Recaro.
Mulai dari sports car hingga minibus, justru memasang Recaro di baris depan mobilnya. Belum juga kontainer masuk, pesanan jok Recaro sudah ludes. Hanya menyisakan display unit.
Menjadi tren baru. Tak diduga malah ramai. Harganya sudah seperti memesan velg. Tapi rupanya, membeli Recaro itu sama saja membeli filosofi “Ergonomics and Comfort”.
Soal evolusi manusia.
Soal anatomi, tentang tulang belakang, panggul dan kaki.
Soal cara duduk .
Recaro menyimpulkan jok mobil adalah alat bagi pengemudi untuk menyetir nyaman dan aman.
Saat Recaro Study itulah Yukari Takizawa, “sang guru” dari Recaro Automotive, berhasil meyakinkan kami bahwa terdapat perbedaan tekanan pada saat berdiri dan duduk di jok. Jika berdiri dianggap mendapatkan 100% tekanan pada bantalan tulang belakang, maka duduk dengan membungkuk akan mendapatkan tekanan sebesar 190%, sedangkan duduk dengan posisi benar yaitu panggul, punggul, bahu dan leher sama tegaknya akan mendapatkan tekanan sebanyak 140%.
Di saat duduk di mobil pun pengemudi akan mendapatkan apa yang disebut riding performance. Saat itu pengemudi seharusnya mensinkronkan kehilangan postur terdapa kedinamisan berkendara. Bisa maju-mundur, bergerak kiri-kanan atau malah bergerak vertikal.
Oleh sebab itulah, Recaro menjaga agar pengemudi tetap dalam riding perfomance yang nyaman dan ergonomis. Recaro menyebutnya dengan “Human Body Holding By Ideal Structure”. Bekalnya pada tipikal jok standar adalah adanya side support, contour mat dan formed wire. Sementara recaro melengkapinya dengan backrest shell (main and side), cushion shell dan suspension mat yang ketiganya memperhitungkan Pitch, Yaw dan Roll.
Wah, siang itu DeepEnd nambah pintar.
Enggak sendirian. Undangan lainnya adalah Victor Christian dari Asco Motorsport, Dicky Hendarto (Drivetech Auto Garage), Ferry Khoe (CGI Motorsport Indonesia), Edwin (Auto Spot), Kiki Anugraha (Karma), Dwi Haliman (Prestige Auto Detailing), Alvin dan Iwan (KW Suspensions), Yudhis dan Aji (Engine +) serta Robby (MRB Garage).
Untungnya, Yukari Takizawa menjelaskan dengan fun and serious tentang semua teknologi dan fitur-fitur baru jok Recaro.
Terima kasih Yukari Recaro, terima kasih Ferry Concept!