Sekali lagi, restomod sedang ngetren.
Peruntukan di trek atau jalanan, malah bisa keduanya.
Kata “restomod” adalah kombinasi dari kata “restorasi” dan “dimodifikasi”.
Dengan restomod, tujuannya adalah untuk mempertahankan sebanyak mungkin tampilan dan nuansa asli klasik, sambil meningkatkan performa, keselamatan dan performa over-the-road (ekonomis, kenyamanan, infotainment) ke level mobil baru.
Jika ingin melakukan balapan, restomod tak akan cukup membawa pulang piala. Tapi yakinlah masih bisa bersenang-senang tanpa khawatir merusak kebanggaan dan kegembiraan. Walau begitu, kita hidup di Indonesia, jadi masih ada peluang menang.
Denny Aldila punya tangan dingin. Kelahiran 18 Juni ini memiliki Honda EJ7 1999. Coupe, bukan pintu 4, yang dikodekan dengan EJ dan berbola mata Honda SO4, Civic Ferio yang khusus yang dijual di negara-negara Asia Tenggara.
Besutan putihnya ini sudah melakukan swap mesin ke K24, hasil impor mesin Accord luar. Memiliki torsi dan horse power cukup beringas dibanding seri mesin lainnya, walaupun Denny masih puas sehingga, “Saya melakukan upgrade menggunakan cylinder head dari K20A beserta cam dan teman-temannya, diikuti penggunaan gearbox 6-speed dari DC5 Type R dan penambahan Individual throttle body dari Toda.”
Agar EJ semakin fun saat dipakai weekend rides, dan tidak juga ketinggalan sub tren restomod, yaitu dengan menyembunyikan kabel-kabel dan printilan lainnya. Wire tucked ini diikuti dengan penyembunyian fuel line dan AC line. Karena DeepEnd datang lebih cepat, maka AC belum diganti dengan yang lebih syur.
Namun tips dari DeepEnd bertemu restomod adalah dengan memperhatikan detail. Seperti halnya velg yang dipakai Denny. Specnya gaib, goib atau ghoib, whatever. TE37 ini versi OG dengan size 16x(8+8.5) inci dengan offset 15 dan 30. “Saya beli 2 set velg agar mendapatkan spec lebar dan offset yang cakep di mobil ini, selain agar dapet juga miring tipisnya,” ungkap Denny.
Velg ini dibalut ban Advan Neova AD07 215/45R16. Based on ukuran ban ini, terlihat Denny tak begitu suka ban kotak yang nempel dengan fitment rata fender camber 0 derajat, “Karena terlihat kaku kurang stylish.” Selain itu terdapat keuntungan lain, jika roda depan dibuat camber tipis, “Saya belok bisa lebih agresif seperti mobil balap touring.”
Selanjutnya, kaki-kaki dilengkapi coilover Apexi N1 yang dipadukan dengan front upper arm dari Hardrace yang dibuat dari hardened steel dan bushing kualitas unggul agar dapat mengatur pergerakan roda dengan cepat setiap kali berbelok atau menikung.
Di area belakang, masih dari Hardrace untuk rear camber dan toe kit. Tujuannya sudah pasti bukan untuk mengurangi keausan ban dan meningkatkan daya tahan ban, sebab soal ini Denny tutup mata. Denny kepengan punya stabilitas tingkat lanjut dan kemudi respons yang akurat, terutama saat mengemudi dan menikung dengan kecepatan tinggi.
Sedangkan manfaat toe kitnya lebih kepada peningkatan stabilitas garis lurus dan kontrol jalan. Denny menuntaskan kinerja kaki-kaki dengan mengaplikasi lower arm dan LCA dari Function 7 yang lebih kaku, kuat dan traksi yang lebih baik.
Workshop:
Engine & parts: Supernova Jakarta @haviedzpm
Wheels, undercarriage & engine: Feet Doc @feet_doc
Body paint: Platinum Motorsport @platinum_motorsport_indonesia
Data Mods:
EK9 grille, EK9 front bumper, EK9 front lips spoiler, EP3 side skirt, EK9 rear lip spoiler, Honda DC2 wing spoiler, Recaro Tomcat seat, Type R double-din, Pioneer head unit, Pioneer speaker, Type R engine cluster, Momo wheel steering, K Tuned shift knob, K Tuned short shifter, Honda Acces floor mat, K24 engine swapped, Toda ITB, Koyorad radiator, Hasport engine mounting, titanium header, titanium bolt, Mugen exhaust system, A’PEXi N1 coilover, Brembo 300 mm/4 pot front brake, Volk Racing TE37 16×8.5 inches et 25/30, Yokohama Advan Neova 215/45R16, Hardrace front & rear camber kit, Hardrace toe kit, Cusco spherical pillow ball, Function7 rear arm, Function7 LCA