Perjalanan kali ini membawa tim DeepEnd ke Jawa Tengah, tepatnya ke Solo.
DeepEnd sejatinya sering sekali berkunjung ke Jawa Tengah, banyak memori dan teman di area ini. Namun kali ini tujuannya bukan hanya untuk silaturahmi saja, melainkan untuk event Diesel War 2023.
Ajang ini didukung oleh Pro7 Auto Lighting. Ituloh, mereka yang banyak jual lampu mini projie (proyektor) dan modifikasi lampu yang digandrungi anak-anak diesel. Organisirnya, tak lain DeepEnd Event Promotor.
DeepEnd sudah standby sejak tanggal 31 September, H-2 acara. Lapangannya ternyata keren, apalagi dipadukan dengan latar gedung De Tjolomadoe yang historis. Lanjut ke H-1, peserta mulai datang.
Perlu dipahami banyak peserta yang datang dari luar Jawa Tengah, bahkan beberapa berangkat ke Solo sehabis pulang kerja dari kota masing-masing. Salut untuk semangatnya mengikuti acara ini.
Begitu jam 7 malam, bukannya makin sepi, malah datang rombongan, bahkan yang jauh dari Medan dan Riau. Tim Jawa Timur pun datang sampai lebih dari 30 mobil. Maaf ya masyarakat sekitar, karena sempat macet saking ramainya.
Lanjut ke besok paginya. Dari pagi jam 9, peserta masih terus berdatangan, utamanya dari area Jakarta dan sekitarnya. Masuk terus, pantang mundur.
Selama acara, paginya masih pada kalem, mungkin pada baru bangun tidur. Tapi semakin larut, malah semakin party. Tentunya party-nya anak diesel.
Pada saat siang, serunya Exhaust Power Battle, beberapa mobil maju ke depan untuk beradu mana yang knalpotnya paling pol semburannya.
Sorenya, ada Burnout Battle, mobil mana yang paling pekat asap bannya dan bisa burnout tanpa kendala, tanpa merusak girboks maupun gardan.
Intermezo sebelum ke sesi berikutnya, Hydro Coco memberikan sedikit pelepas dahaga pada seluruh hadiring dengan cheers bersama.
Sorenya lagi ada Heaven Line, peserta diajak keliling area De Tjolomadoe agar bisa foto-foto dengan latar gedung bekas pabrik gula yang historis.
Malamnya lagi, Lightshow dengan tagar #SurabayanStyle. Memang gaya permainan lampu ini dimulai dari Surabaya.
Sampai acara selesai pun, semua masih party, mainan lampu, audio, keliling, cumi-cumi, sampai burnout.
Antusiasme penggiat mesin diesel di Indonesia memang tidak ada matinya, malah semakin bertambah antusiasmenya setiap tahun.
Semoga pecinta diesel di Indonesia semakin bertambah, karena diesel adalah salah satu kultur otomotif Indonesia yang membuatnya unik.
Sampai jumpa pada Diesel War berikutnya.