Duh, dah lama DeepEnd enggak lihat style ini.
Enakeun istilah orang Sunda.
Nyetel kata anak Jakarta.
Hansamu kalau orang Jepang bilang. 

300 CE alias C124 merupakan barang langka.
Schum Garage (@schumgarage) dibantu M. Saat @gassgangconcept memadukannya dengan stance fitment. 

Tapi sebelumnya, bodi dicat hitam pekat dengan lapisan vernis lebih glowing. Supaya stainless steel itu lebih kontras dan menyilaukan. Dengan trik ini saja, level kegantengan naik 3 kali lipat. 

Beres dari situ, tinggal kandaskan bodi mobil. Rinciannya, kudu wajib pokoknya fender to lips. 

Sayang seribu sayang, Schum Garage tak pernah rebahan. Makanya gawenya yo mikir terusss! Kepengen bodi makin drop, maka diboyonglah itu body kit AMG Hammer. Tapi tanpa duck tail dan tanpa wide body. Hanya sedikit radius agar bodi terlihat natural saat diturunkan suspensi udaranya. 

Boleh jadi DeepEnder tak melihat selain velgnya. Wajar sih. Velg BBS Super RS yang lumayan lebar dan lumayan celong step lipsnya, membuat aura mobil makin terdongkrak lebih gaya. Padahal mobil lawas, looknya malah bisa bertambah beda.

Sebagaimana halnya masalah retro dan hasrat, hanya waktu dan siasat yang bisa menjawabnya. 

Misalnya, pemasangan lampu USDM sama sekali enggak bisa PnP, jadi perlu ganti kap yang face lift.

Kendala lain, saat memasang universal coilover. Sempat ada beberapa problem seperti balon yang melipat dan sebagainya. Sebagai solusi sekarang sudah memakai bolt on. Hal ini juga takes time. 

Walau begitu, hasilnya luar biasa.
Bukan begitu, bukan?


Workshop:
Laris Understeel @laris.understeel.id

Data Mods:
BBS Super RS 18x(9.5+10.5) inches, Accelera Phi 215/35ZR18 & Accelera 245/35ZR18, Feelair air suspension 4-point w/ management, Feelair coilover, AMG 6 pot & 4 pot, custom moonroof, USDM head lamp, AMG shift knob, AMG body kit, Victor Sebrano steering wheel, MBtech interior retrim, Alpine head unit, Alpine 2-way speaker, Rockford Fosgate Punch 10”x 2, ARC power 4-channel, Metallic power monoblock