Heiiii, kok ada Alphard keren di luar Jawa?
Ini namanya, “Revolutionary spirit and thug passion”.
Apalagi sosoknya ditemukan di Medan.

Kota dengan segala keribetan jalan, keributan jalanan dan bahkan diselingi dengan pembangunan di sana-sini yang untuk sementara “merugikan” kenyamanan penduduknya.

Tapi pemakaian ban tipis pada velg berdiameter besar itu DeepEnd anggap revolusioner di sana. Menjadikan MPV ini seolah preman kota yang tak akan rela diberhentikan begitu saja eksistensinya.

Pijakan awal Zoel, kelahiran 21 Juli 1987, sebenarnya terletak pada body kit Lexus LM350. Ini merupakan proses body convertion yang menarik. Menjadi lebih fresh look, lebih modern dan lebih expensive auranya. Sulit mengatakan ini adalah sebuah Alphard. Satu-satunya tanda bahwa ini adalah Toyota dan bukan Lexus adalah fender dan kap mesin bawaan yang lama.

Bahkan trim krom yang berbeda pada pintu geser belakang juga hampir tak terlihat lagi Alphardnya. Sekarang sudah dipasangkan sabit Lexus dengan rapi jali.

Kit itu sendiri sepenuhnya terdiri dari berbagai suku cadang OEM Lexus seperti bumper depan/belakang, side skirt, grill, fog lamp termasuk lampu depan dan lampu belakang LM asli. Lencana Lexus dan LM 350 melengkapi konversi ini. Covertion menjad Lexus LM350 bisa dilakukan oleh Alphard 2015 hingga 2022. Waktu pengerjaan 1 minggu termasuk pengecatan, dengan total menelan biaya 115 juta rupiah.

Tapi oleh sebab nama besar Lexus, bebannya di pundak Zoel menjadi berat.

Tak mungkin juga ia memakai velg bekas lawasan.
Tak mungkin pula kedodoran di bagian kaki-kaki.
Tapi bagi Zoel, pantang mundur!

Mengambil motivasi dari tanah Batak yaitu “Aek godang, aek laut dos ni roha sibahenna saut”, yang artinya “Dengan kesehatian, maka rencana apapun bisa terwujud”.

Model dan ukuran velg yang kebetulan merupakan hasil bespoke order. Dikonsep sendiri, diukur sesuai mau, dan minta dibuatkan sesuai yang diinginkan. Forged wheels dengan 3-piece construction memiliki diameter 20 inci dengan lebar 9.5 dan 10.5 inci. Mereknya? Auto Pilot Wheels.

Untuk velg harus PO lebih dulu, berbekal design bebas. “Mau model apapun, bisa kita buat,” ungkap Zoel. Mulai dari ring 17 sampau 22 inci. Pada Alphard ini, pemasangannya harus benar-benar diukur lebar dan offset velg, supaya tidak nyangkut di pintu bagian belakang saat ngebuka.

Oleh Zoel, velg dan ban Acceleranya dipasang tegak. Tapi saat zero pressure suspension, roda menempel ketat pada fender. Semua berkat Air BFT. “Air sus yang saya pakai ini mempunyai karakter yang praktis, sudah coilover, ada fitur soft dan hardnya di bagian shocknya, dan dilengkapi management system untuk melakukan setelan naik dan turun ketinggiannya,” ucap abangnya Ramez ini.

Slammed fitment cukup mengena, terlebih semua komponen kaki-kaki menerapkan bolt on sehingga Zoel tak begitu pusing mengaplikasinya. Semua serba pug and play. Hal ini bisa dimaklumi sebab Alphard sebagai MPV premium menjadi target utama banyak brand suspensi, baik static maupun bagged.

Velg telah bigger size berdiameter besar, perlu penggunaan rem yang mumpuni. AP Racing Radical 406 mm/6 pot dan 385 mm/4 pot yang juga dilengkapi electric parking brake dari merek serupa.

Auto Pilot yang established sejak tahun 2012, punya pengalaman yang always improved. Bahkan Zoel, yang juga pemiik bengkel Auto Pilto, senang betul memberikan edukasi pada kastemer. “Biar plong dan fokus di tahapan modifikasi selanjutnya,” tutup Zoel.


Workshop:
Bengkel Auto Pilot @bengkelautopilot