Corolla DX itu salah satu mobil masa lalu penuh nostalgia yang by boxy designnya sangat long lasting, dan secara modifikasi masih mendapat tempat di hati penyuka retro car.
DX ini merupakan model Corolla terakhir berpenggerak roda belakang. Versi sedan 4 pintu merupakan varian yang resmi dan banyak beredar di Tanah Air.
Walaupun begitu, generasi ke-4 Corolla ini banyak sekali varian dan bentuknya. Ada Hardtop, Coupe, Liftback, Station Wagon, Van dan bahkan Convertible yang dibuat oleh karoseri di California. Sedangkan diantara mesin yang tersedia tersebutlah 1.300 cc 4K, 1.500 cc 5K, 1.600 cc 2T, 2T-G (DOHC), 2T-C (1.600 cc) dan 3T-C (1.800 cc).
Di Samarinda ada DX hijau ini yang tak mau berdiam diri dengan kondisi standaran, sehingga kini disulap menjadi subtle brag car. Bikin DeepEnd penasaran. Subtle brag means sleeper for us.
Di Indonesia hanya tersedia dalam variant DX 4 pintu bermesin 1300 cc 4K. Corolla DX di Indonesia tahun 1980 memiliki 4 lampu depan yg berbentuk bulat, bumper masih menggunakan besi dengan karet di kedua ujungnya, pada tahun 1981 mengalami perubahan pada lampu depan jadi bentuk petak. Model tahun 1982 mempunyai perbedaan pada lampu sen depan yang melebar ke samping dan lampu belakang baru, sedangkan tahun 1983 Corolla DX hadir dengan tachometer dan bumper urethane yang panjang.
Mesin 4K diintegrasikan dengan sistem injeksi penuh (EFI) dari Kijang 7K. Dan dilengkapi oleh Dastek Unichip sebagai piggyback yang berfungsi mengatur komponen bahan bakar. Artinya, Unichip tidak mengubah atau memprogram ulang input dari unit kontrol elektronik (ECU) secara permanen, melainkan mencegat sinyal, mengubahnya sesuai kebutuhan dan mengirimkannya ke berbagai komponen mesin.
Modifikasi mesin konvensional menjadi sistem injeksi bahan bakar ini memang cara mudah yang bisa dengan cepat diaplikasi. Kombinasi mesin asli dan sistem modern yang menyandarkan pada setingan elektornik.
Pada DX warna dempul ini, rem mejadi titik perhatian bagi Mr. X. Rem depan menggunakan milik Honda Jazz dan rem belakangnya kini juga sudah disc brake. Sementara rem tangan memakai konfigurasi hidrolik.
DeepEnd mencobanya di Samarinda. Tentu tidak di track rally or whatever, hanya kami gunakan di jalan raya sekalian mencari spot potret. Menggelinding dengan gagah berani, tergantung nyali pengemudi.
Jok sudah Recaro, setir 3-spoke dengan 2 horn button, master rem suda pasti high spec. Kendali tangan kiri juga mudah terjangkau, dan tanpa resiko luput dari genggaman. Performa kaki dijamin yahud, sebab sudah bertengger 4 coilover all around.
Apalagi? Sekali lagi, tinggal butuh nyali.
Workshop:
Porsckit Auto Garage @porsckitautogarage