Kigo.
Sebuah panggilan buat Toyota Kijang LGX 2002 ungu ini. Kalau Ki-nya sudah pasti Kijang, sedangkan Go-nya, silakan DeepEnder yang mengartikannya. Apakah gosip, ataukah go…., ah sudahlah tebak saja sendiri.
Kigo ini spesies statix.
DeepEnd lebih senang menyebutnya NonAir. Pasti sudah paham dong maksud dan tujuan penamaan itu.
Apalagi kondisi kaki-kaki Kijang Kapsul itu bertipe double wishbone plus include leaf spring pada bagian belakang. NonAir pilihan yang tepat dengan melakukan garapan fully custom pada bagian depan dan “cukup” coak sasis 6 cm pada bagian belakang.
Pengerjaan kaki-kaki memanglah enggak cukup 1 kali jadi. Muncul trial and error sampai benar-benar dapat hasil yang diinginkan dan cukup nyaman untuk daily use.
Seperti yang DeepEnd lihat saat pemotretan. Kigo bukanlah garage queen. Tetapi unit yang sangat bisa diandalkan untuk dibawa perjalanan jauh.
Rata-rata para pemilik NonAir pada akhirnya akan piawai mengendalikan mobil, tentu supaya velg kerennya tak ternodai kendala jalanan.
Sedikit sentuhan pada sektor mesin dapat menjadikan Kijang yang besar dan bobot bodi yang berat dapat dikendarai dengan rasa yang cukup enak. “Anteng tidak boyo dan tidak boros bahan bakar, walaupun terkenal sahabat Pertamina,” ungkap Riski Novald, majikannya Kigo.
Workshop:
Bodypaint: Angga Paint Art Palembang @anggapaintart
Engine: Mang Abet Custom @m_a_custom & BJK Custom @bjk_custome
Undercarriage: Mang Abet Custom @m_a_custom
Exhaust: Ali Dipo Exhaust @ali_dippo_exhaust
Audio: DR Audio Palembang @dr_audio_art_concerto_plg
Data Mods:
JF Luxury type LM 17x(8.5+9.5) inches, Accelera Phi 205/40R17 & 215/40R17, velvet trim on seat, Toyot Camry mirror retract, header 4-2-1, Suzuki Karimun electric + extra fan, 2 Venom subwoofer, Venom 4 channel power, Venom monoblock power, Venom Pandora DSP, Orca 7 inches head unit, MA audio speaker, custom pillar 3-way