Selain di Indonesia, Vespa Batik juga dijual di luar negeri, khususnya negara-negara Eropa.

Jika Vespa Batik versi Indonesia menggunakan basis LX 125, untuk versi global pakai basis Primavera.

“Bentuk Vespa Primavera yang tak lekang oleh waktu dipadukan dengan tema dan pola Batik, kain tradisional Indonesia, yang diperoleh melalui proses manufaktur eksklusif dan berharga yang diakui sebagai Warisan Budaya Takbenda Kemanusiaan UNESCO,” tulis keterangan resmi Vespa.

Motor edisi khusus ini sangat kental nuansa Indonesia, hal ini bisa dilihat dari penggunaan motif batik di area dasi, kompartemen depan, pijakan kaki, hingga buritan tepong Vespa.

Vespa itu menampilkan adaptasi motif batik tradisional ‘Tambal Jagad’ sebagai pola batik utama yang disematkan beberapa bagian pada bodi Vespa, serta aksesori Vespa Batik berupa helm dan top box.

Ada tujuh motif batik yang menjadi simbol keanekaragaman dari Sabang sampai Merauke. Beberapa motif yang dipakai, yakni Perisai (Kalimantan), Megamendung (Jawa Barat), Ayam Kasuari (Papua), Sokowani (Sumatera), Tenun Ikat Menjangan (Nusa Tenggara), Kawung (Jawa Tengah), dan Poleng (Bali).

Ketujuh pola batik tersebut membawa filosofi antara lain:

– Sokowani sebagai simbol pesona dan kharisma;
– Megamendung sebagai simbol kemakmuran;
– Kawung sebagai simbol kebijaksanaan;
– Perisai sebagai simbol kegigihan;
– Poleng sebagai simbol keseimbangan hidup;
– Tenun Ikat Menjangan sebagai simbol penghormatan terhadap leluhur;
– Kasuari sebagai simbol kekuatan dan umur panjang.