Suzuki Fronx dibangun berdasarkan basis frame Baleno hatchback. Baik Fronx maupun Baleno dibangun di atas platform HEARTECT yang sama. Dimana Suzuki HEARTECT merupakan platform mobil yang dirancang untuk meningkatkan keselamatan sekaligus memungkinkan penggunaan ruang yang lebih efisien. Penggunaan rangka yang ringan dan kokoh pada platform ini memberikan dampak positif pada performa berkendara sekaligus efisiensi bahan bakar.

DeepEnder hapal kan bentuknya bodinya Baleno? Nah, dibandingkan dengan Baleno, Fronx sudah berubah. Terinspirasi dari SUV Grand Vitara, Suzuki Fronx adalah SUV kompak dengan genre baru, yang didasarkan pada konsep SUV bergaya coupe yang mudah dikendalikan.

Faktanya, panel bodinya dibentuk ulang. Posisi kap mesin Fronx diposisikan lebih atas. Pilar belakang dimiringkan ke depan. Selain tentunya garis-garis desain bodi yang modern tapi benar-benar enak dilihat dari segala sudut.

Selain itu, lantai pemuatan barang di bagasi juga ditinggikan. Efeknya…, kapasitas bagasinya menjadi 308 liter, kapasitasnya jadi lebih kecil 10 liter dari Baleno. Ground clearance juga dinaikkan 20 mm menjadi 210 mm, yang membuat postur ban berada di ukuran 195/60 R16. Ukuran ban ini memiliki aspek rasio yang tinggi agar meningkatkan kenyamanan berkendara.

Sehingga…, walaupun memiliki platform dan rangka yang sama dengan Baleno, Suzuki Fronx ternyata memiliki desain khas crossover dengan posisi lebih tegak. Secara keseluruhan, desainnya mencerminkan fokus segmen SUV pada tampilan yang kuat dan tegas. Sekali lagi, aroma Eropa sangat kental melekat pada wujud Suzuki Fronx ini.