Chery punya kuasa, Chery pula yang menghibur publik otomotif Indonesia. Mengusung semangat “Futuristic Reborn”, PT Chery Sales Indonesia (CSI) resmi memperkenalkan resfreshment model Chery C5 dan Chery E5. Tapi yang menarik, keduanya melalui proses produksi lokal secara CKD (completely knock-down).

Tapi bukan itu yang mencengangkan!
Sekali lagi, Chery punya kuasa.
Chery membuat gebrakan drop price list.

Chery C5 dijual dengan harga lebih murah 60 jutaan rupiah.
Menjadi 319,9 juta rupiah OTR Jakarta untuk C5 Z.
Dan 349,9 juta rupiah OTR Jakarta untuk C5 RZ.

Sedangkan Chery E5 turun 100 jutaan rupiah, alias lebih banyak.
E5 Pure dirilis di angka 369,9 juta rupiah OTR Jakarta, dimana sebelumnya 369,9 juta rupiah
Dan E5 menjadi 399,9 juta rupiah untuk OTR Jakarta, lebih murah dari sebelumnya 498,8 juta rupiah.

Terkejut?
Persaingan semakin tajam.
Hal ini yang diharapkan oleh DeepEnd, ketika mekanisme pasar menguntungkan konsumen Indonesia. Semoga kita tak lagi mendengar istilah “overprice”. Kehadiran mobil China akan membuat mobil Jepang dan eksosistemnya “tahu diri”. Dinamika demand yang jeblok satu tahun terakhir, membuat price adjustment adalah kunci.

Namun Vice President PT Chery Sales Indonesia, Zeng Shuo, menegaskan bahwa langkah tersebut bukan strategi banting harga, melainkan upaya menghadirkan produk berkualitas yang lebih terjangkau agar bisa dinikmati lebih banyak konsumen.

“Salah satu alasan utamanya adalah skala produksi yang jauh lebih besar berkat popularitas model Omoda di pasar global seperti Eropa dan Australia. Model C5 dan E5 sendiri dibangun di atas platform yang sama, sehingga lebih dari 70 persen komponennya bisa digunakan bersama. Efisiensi dari sisi produksi, pengadaan komponen, hingga perakitan menjadi kunci yang memungkinkan harga jual ditekan tanpa mengorbankan kualitas atau spesifikasi teknis,” ungkap Zeng Shuo.