Menjelang puncak liburan sekolah, bus jadi salah satu moda transportasi paling diminati masyarakat buat bepergian ke luar kota. Tapi, di balik lonjakan jumlah penumpang, ada satu hal penting yang wajib diwaspadai, yaitu keselamatan operasional bus, terutama soal risiko rem blong.

Mengutip data Kementerian Perhubungan, lebih dari 6,5 juta penumpang memilih naik bus selama libur akhir tahun 2024. Sayangnya, masih sering terdengar kecelakaan fatal yang melibatkan bus. Salah satunya yang baru terjadi di Sidoarjo, akhir Juni lalu, gara-gara rem blong yang bikin bus menabrak tiga kendaraan sekaligus.

Karena itu, Hankook Tire Indonesia angkat suara dan membagikan sejumlah tips pencegahan rem blong, khususnya buat pengusaha transportasi dan sopir bus. Apa saja yang harus diperhatikan?

1. Pastikan Beban Bus Sesuai Aturan

Jangan sampai muatan berlebih jadi penyebab utama rem bekerja ekstra keras. Aturan pemerintah mengatur Jumlah Berat Diperbolehkan (JBB)** untuk tiap jenis bus, umumnya di kisaran 8–16 ton untuk bus besar. Selain jumlah penumpang yang harus sesuai kapasitas kursi, distribusi barang bawaan juga wajib merata biar keseimbangan tetap terjaga.

2. Rutin Cek Sistem Rem dan Uji KIR

Setiap bus wajib uji KIR tiap 6 bulan, tapi di luar itu, rem juga wajib dicek rutin setiap 10.000 km. Mulai dari kampas rem, cakram, minyak rem, sampai sistem pendingin, semuanya harus prima. Jangan lupa cek juga tekanan angin ban dari dashboard. Ban kempes bisa bikin traksi turun dan kendaraan susah dikendalikan.

3. Gunakan Deselerasi yang Benar di Jalan Turun

Sering kita lihat sopir ngerem terus saat di jalan menurun. Padahal ini bisa bikin kampas rem cepat panas (overheat). Trik yang benar? Gunakan gigi rendah + fitur exhaust brake. Exhaust brake bakal bantu perlambat laju kendaraan pakai tekanan balik dari gas buang, lebih aman dan hemat rem.

4. Jangan Lupa Ganti Ban Secara Berkala

Ban itu bagian penting dari sistem pengereman. Kalau tinggi kembangnya sudah tinggal 2–3 mm, artinya waktunya diganti. Ban aus bisa mengurangi daya cengkeram dan bikin pengereman kurang maksimal.

Menurut Ahmad Juweni, National Sales Manager Truck & Bus Radial, PT Hankook Tire Sales Indonesia, ban bahkan bisa menyumbang 20–25% dari total biaya operasional. Maka dari itu, banyak operator bus sekarang mulai menghitung efisiensi ban berdasarkan cost per kilometer (CPK).

5. Pakai Ban yang Cocok dan Efisien

Untuk mendukung keselamatan dan efisiensi biaya, Hankook menawarkan dua pilihan ban andalan:

  • Hankook AH30: tapak zig-zag yang mantap di jalanan basah, cocok untuk daya cengkeram ekstra.
  • Hankook Smart Flex AH31K: dengan pola 3D yang bikin jarak tempuh lebih panjang dan handling makin stabil.

“Ban merupakan komponen kendaraan yang berperan penting dalam mendukung sistem pengereman. Pastikan spesifikasi ban sesuai, terutama dalam hal traksi, daya cengkeram, serta usia pakai ban. Hankook juga memiliki dua pilihan ban yang sesuai untuk perjalanan panjang dengan biaya yang lebih efisien,” pungkas Ahmad.