Biasanya, apa yang dilakukan Daihatsu juga akan diikuti Toyota, terutama saat berbicara soal produk kembar. Tapi hal itu seolah tak berlaku di ajang Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) 2025 kemarin.

Daihatsu resmi meluncurkan Rocky e-Smart Hybrid, varian terbaru dari compact SUV andalannya yang kini lebih ramah lingkungan berkat dukungan teknologi hibrida. Sementara itu, Toyota Raize yang notabene kembarannya justru tidak ikut hadir dalam versi hybrid.

Keputusan ini sontak menimbulkan pertanyaan besar: kenapa Toyota tak merilis Raize Hybrid bersamaan? Apakah ini strategi yang disengaja?

Meski tidak secara resmi mengonfirmasi, banyak pihak menduga bahwa Toyota lebih memilih memprioritaskan pengembangan Veloz Hybrid, yang juga dikabarkan bakal meluncur dalam waktu dekat. Veloz memang berada di segmen berbeda, namun secara pasar, model ini punya daya tarik kuat sebagai mobil keluarga yang lebih besar, dengan potensi volume penjualan yang lebih besar pula.

Sebagai catatan, Toyota saat ini tengah memperluas lini kendaraan elektrifikasinya di Indonesia. Lini kendaraan ramah lingkungan dengan teknologi modern mulai dari Hybrid Electric Vehicle (HEV), Plug-in Hybrid (PHEV), Battery Electric Vehicle (BEV), hingga Fuel Cell Electric Vehicle (FCEV) di tawarkan pabrikan asal Jepang ini.

Adapun untuk modelnya, baik yang sudah dijual resmi maupun baru diperkenalkan antara lain:

  • Toyota bZ4X (BEV pertama PT Toyota-Astra Motor, kini mulai dirakit lokal)
  • Toyota Urban Cruiser EV (baru sekadar diperkenalkan)
  • Toyota Corolla Altis GR Sport HEV
  • Toyota Yaris Cross HEV
  • Toyota Crown FCEV (baru sekadar diperkenalkan)
  • Toyota Camry HEV
  • Toyota Innova Zenix HEV
  • Toyota Alphard HEV
  • Toyota Vellfire HEV

Rumor soal kehadiran Veloz Hybrid sebetulnya telah ramai dibicarakan sejak beberapa bulan terakhir. Apalagi dengan munculnya kode NJKB yang diduga Veloz Hybrid yang tercantum di Permendagri Nomor 8 Tahun 2024 tentang Dasar Pengenaan Pajak Kendaraan Bermotor, Bea Balik Nama Kendaraan Bermotor dan Pajak Alat Berat Tahun 2024.

Dalam dokumen tersebut, pada halaman 27, tepatnya kolom merek Toyota terlampir 11 nomenklatur yang di awali dengan kode W100RE, W101RE, dan WE102RE. Paling menarik perhatian adalah nama yang disebutkan terakhir.

Kalau diamati, W102RE hanya menyematkan dua model yakni W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT dan W102RE-LBVFJ 1.5 Q HV CVT TSS. Bila boleh menebak, beberapa huruf ditengarai kuat merujuk pada model Toyota Veloz.

Misalnya, angka 1.5 yang bisa dibaca sebagai kubikasi mesin diusung yaitu 1.500 cc. Kemudian, huruf Q dan singkatan CVT masing-masing menjelaskan tentang varian atau tipe dan jenis transmisi yang digunakan Veloz.

Lalu ada huruf TSS yang bisa merujuk ke Toyota Safety Sense, sistem keselamatan aktif yang juga sebenarnya sudah disematkan pada salah satu varian Veloz yang ada saat ini. Terakhir, kode HV yang tentu saja tidak jauh dari kata Hybrid Vehicle.

Kalau benar PT Toyota-Astra Motor (TAM) memilih meluncurkan Veloz Hybrid ketimbang Raize Hybrid, maka mereka akan menjadi pionir di segmen LMPV (Low MPV) elektrifikasi, khususnya hybrid di Indonesia. Hal ini sekaligus menujukkan strategi perusahaan yang fokus ke segmen dengan volume besar dulu (LMPV).