School of Stance (SOS) gelaran perdana ini bukan cuma soal meet up, rolling thunder, mobil stance yang kece, atau games seru. Di balik acara ini, ada pesan kuat tentang kebersamaan dan perjalanan kultur otomotif yang makin matang.

Bukan Sekadar Event, tapi Movement

Fahmi Damarjati, selaku “Ketua Yayasan”, menekankan kalau School of Stance dirancang sebagai wadah inklusif.

“Kami ingin bikin event yang jadi sebuah pergerakan. Dari mobil oldschool sampai yang baru, semua hadir tanpa ada perbedaan. Kita di sini sama-sama car enthusiast, bisa ngobrol dan sharing bareng” ujarnya.

Ia juga menjelaskan kenapa namanya “School of Stance”. Konsep ini dirancang berjenjang, mulai dari level SMA, lalu naik ke “kuliah”, hingga ada “graduation”. Artinya, School of Stance bukan event sekali jalan, tapi seri yang bakal terus dikembangkan ke kota-kota lain.

Sementara itu, Zikri “Zime” Aulia dari Gesrexgang, yang dikenal sebagai “Tangan Kanan Pak Sapto”, menambahkan alasan lahirnya acara ini.

“Nilai modifikasi itu akhirnya tumbuh, bukan cuma ke mobil tapi juga ke pribadi. Kita bikin School of Stance karena bosan sama car meet yang itu-itu aja. Maunya lebih personal dan lebih dekat,” jelasnya.

Testimoni Peserta

Suasana akrab terasa dari cerita para peserta. Demong, yang turun dengan Mercedes-Benz W204 2009 bersama rekan-rekannya dari komunitas New Dimension, mengaku kalau stance itu identik dengan “serba mepet.”

“Buat gue, stance itu ya serba mepet. Di mobil gue, stance-nya static. Suka dukanya pasti ada, kadang lips pecah atau bemper pecah. Tapi event ini seru, bisa tambah teman, lihat mobil-mobil ‘nyetel’, dan belajar lagi dari komunitas”. Ia juga berharap ke depan ada games yang bisa melibatkan langsung mobil peserta, seperti car limbo.

Sementara itu, Papa Boy dari FD Squad Bandung yang hadir dengan Honda Civic FD1, menyoroti sisi edukasi.

“Acaranya bagus banget, nggak cuma hiburan tapi juga dapat ilmu modifikasi, khususnya soal stance. Harapan saya, semoga bisa digelar juga di kota besar lain selain Bandung.”

Closing Statement: Back to School, Back to Stance

Zikri menutup dengan apresiasi buat semua pihak, termasuk DeepEnd yang hadir langsung dari Bogor.

“School of Stance ini sebenarnya idenya simpel, terinspirasi momen back to school, di mana anak-anak mulai masuk sekolah kembali setelah libur semester. Kita kemas jadi casual car meet dengan konsep anak SMA plus games seru. Semoga ke depan bisa digelar di kota-kota lain dengan konsep lebih baik lagi.”

School of Stance perdana ini sukses meninggalkan kesan: sebuah movement baru, penuh energi, dan membuka ruang untuk generasi car enthusiast berikutnya. Dari Bandung, vibe positif ini siap menular ke kota lain.