Daimler Commercial Vehicles Manufacturing Indonesia (DCVMI) resmi mencetak sejarah baru dengan melepas unit perdana sasis bus Mercedes-Benz 1626L Euro 5 untuk pasar ekspor. Momen ini jadi bukti nyata dari komitmen pabrik baru mereka di Cikarang, yang baru saja diresmikan Juni 2025 lalu.

Bukan sekadar produksi, langkah ini juga mempertegas posisi Indonesia sebagai basis manufaktur penting bagi Daimler Truck di kawasan ASEAN. Tak heran, Menteri Perindustrian Agus Gumiwang pun menyebut investasi sebesar Rp 500 miliar untuk pabrik ini sebagai kontribusi strategis bagi industri otomotif nasional.

Pabrik Modern dengan Kapasitas Besar

Berdiri di lahan seluas 15 hektare, fasilitas produksi anyar DCVMI punya kapasitas hingga 5.000 unit sasis truk dan bus per tahun. Dengan teknologi manufaktur mutakhir, pabrik ini mengusung konsep produksi efisien, berkualitas global, sekaligus ramah lingkungan.

“Pelepasan unit ekspor pertama ini menjadi bukti nyata peran DCVMI dalam memperkuat rantai pasok lokal, mendorong pertumbuhan industri dalam negeri, serta memperluas kapabilitas ekspor Indonesia,” ujar Sankaranarayanan Ramamurthi, Presiden Direktur DCVMI.

Produk Andalan: Mercedes-Benz 1626L Euro 5

Sasis bus 1626L Euro 5 jadi model pertama yang diekspor dari Cikarang. Hadir dengan mesin belakang, suspensi udara, hingga sasis rangka ruang (space frame), bus ini tidak hanya bertenaga tapi juga sudah sesuai regulasi lingkungan internasional.

Lebih istimewa lagi, bus ini menargetkan 60% kandungan lokal, jadi kontribusinya tidak hanya untuk ekspor tapi juga untuk penguatan industri dalam negeri. Fokus utama pasar ekspornya adalah negara-negara ASEAN.

Indonesia Jadi Pusat Ekspor Daimler

Menurut Satyakam Arya, Managing Director & CEO Daimler India Commercial Vehicles, langkah ini adalah milestone besar bagi DCVMI.

“Visi kami untuk memperkuat portofolio Indonesia dalam pasar global Daimler Truck kini dengan cepat menjadi kenyataan. Kami bangga dapat menghadirkan produk lokal berkualitas tinggi dengan harga yang kompetitif sebagai alternatif impor, memberikan nilai nyata bagi pelanggan di luar Indonesia. Pelepasan unit ekspor ini hanyalah awal dari upaya kami memperluas peran Indonesia dalam rantai pasok global Daimler dan jejak ASEAN. Selamat kepada seluruh tim yang telah mewujudkannya,” jelasnya.

Pelepasan perdana ini sekaligus jadi sinyal bahwa pabrik Cikarang bukan sekadar fasilitas produksi, tapi juga pusat inovasi yang membawa nama Indonesia lebih jauh di peta industri otomotif dunia.