Nama Jonathan Rea sudah jadi legenda di World Superbike (WorldSBK). Enam titel juara dunia, ratusan podium, ratusan kemenangan, bahkan catatan fastest lap terbanyak sudah diraihnya. Tapi semua kisah besar pasti ada titik akhirnya. Rea baru saja mengumumkan bakal gantung helm di akhir musim balap 2025.
Buat fans, kabar ini bukan sekadar pengumuman biasa. Ini tanda berakhirnya sebuah era, di mana nomor #65 selalu identik dengan kemenangan, konsistensi, dan ambisi tanpa batas.
Debut di Honda, Meledak di Kawasaki, Pensiun di Yamaha
Rea sempat debut bareng Hannspree Ten Kate Honda di 2008, lalu resmi turun full musim di 2009. Lima musim bareng Honda, dia koleksi 15 kemenangan dan 42 podium. Tapi era emasnya dimulai saat dirinya hijrah ke Kawasaki Racing Team tahun 2015.
Pakai ZX-10RR, Rea langsung pecah telur: menang di race pertama dan sapu 14 kemenangan sekaligus bawa pulang gelar juara dunia. Itu jadi awal dominasi gila: enam gelar beruntun (2015–2020), bikin dia pecahkann rekor Carl Fogarty. Total, bareng Kawasaki ia mengumpulkan 104 kemenangan dan 221 podium.
Mulai 2021, dominasinya diganggu Toprak Razgatlioglu dan Álvaro Bautista. Akhirnya, 2024 Rea bikin langkah mengejutkan dengan pindah ke Yamaha, gantikan posisi Toprak yang ke BMW. Dua musim bareng Yamaha memang tidak segemilang sebelumnya, tapi tetap ada highlight, seperti pole di Assen dan podium di Donington Park.
Rea: Bukan Trofi, Tapi Orang-Orang dan Kenangan yang Dibawa
Dalam sebuah video yang diunggah ke media sosialnya, Rea mengatakan: “Saya sudah lama memikirkan hari ini dan akhirnya, saya memutuskan untuk pensiun. Olahraga ini telah menjadi segalanya bagi saya. Dari tumbuh besar sebagai anak di Irlandia Utara, memimpikan balap motor, hingga berdiri di puncak Kejuaraan WorldSBK, memenangkan balapan dan kejuaraan. Sepanjang karier saya, saya hanya punya satu tujuan: menang. Mentalitas itulah yang mendefinisikan siapa saya,” ujarnya dengan emosional.
Rea juga sempat ucapin terima kasih buat keluarga, tim, sponsor, rival, sampai fans yang selalu setia dukung di masa baik maupun sulit. Meski pensiun dari balapan penuh waktu, Rea janji tetap bakal terlibat di dunia motorsport.
“Bukan rekor, trofi, atau kemenangan balapan. Melainkan orang-orang dan kenangan yang saya bawa selamanya. Saya merasa terhormat bisa bekerja dengan beberapa tim, sponsor, dan teknisi yang luar biasa selama karier saya. Kalian semua telah menjadi bagian dari perjalanan ini dan saya sangat bersyukur kalian membiarkan saya mewujudkan impian saya,”
“Meskipun saya meninggalkan dunia balap penuh waktu, ini bukan perpisahan. Saya akan selalu menjadi bagian dari olahraga ini, hanya saja dengan cara yang berbeda. Dari lubuk hatiku, terima kasih untuk semuanya. Perjalanan ini sungguh luar biasa. Sampai jumpa di paddock,” tuturnya.
Yamaha: Tetap Legenda, Tetap Dihormati
Andrea Dosoli, Manajer Divisi Motorsport di Yamaha Motor Europe, kasih penghormatan khusus:
“Jonathan itu rider luar biasa. Lawan yang bikin kami terus berkembang, lalu jadi bagian tim kami sendiri. Meski dua tahun terakhir tak sesuai ekspektasi, dedikasi dan profesionalismenya tetap luar biasa. Kami berharap bisa tutup musim dengan podium buatnya”.
Akhir dari #thegREAtest
Di usia 38 tahun, Jonathan Rea menutup kisah panjang perjalanan sebagai rider paling sukses dalam sejarah WorldSBK. Enam gelar dunia, lebih dari 100 kemenangan, dan reputasi sebagai pembalap yang selalu fight untuk menang.
Kalau pun ada yang bisa nyamain rekornya? Mungkin butuh waktu sangat lama. Karena apa yang sudah ditulis Rea bukan cuma statistik, tapi cerita besar tentang mental juara.