Scuderia Ferrari HP membuka akhir pekan Grand Prix Singapura 2025 dengan hasil yang campur aduk. Pada hari Jumat (3/10), kedua pembalapnya, Charles Leclerc dan Lewis Hamilton, berhasil mengumpulkan total 83 putaran, 43 untuk Leclerc dan 40 untuk Hamilton, serta menguji semua jenis ban Pirelli yang tersedia (C3, C4, C5). Namun, sesi kedua berjalan jauh lebih singkat akibat dua kali bendera merah, membuat program tim terganggu.

Sesi latihan bebas pertama (FP1) berjalan relatif lancar. Ferrari fokus menggunakan ban Hard untuk adaptasi dengan kondisi trek sebelum beralih ke ban Soft. Charles sempat mencoba simulasi balapan dengan bahan bakar penuh, sementara Lewis hanya mencatat satu putaran dalam konfigurasi tersebut. Keduanya kemudian melakukan latihan start di grid.

 

Namun, di FP2 situasinya jauh lebih sulit. George Russell dan Liam Lawson mengalami kecelakaan, memicu dua kali red flag berkepanjangan. Hal ini menghambat rencana Ferrari yang ingin menguji kecepatan panjang (long run). Menambah drama, terjadi insiden kecil di pit lane ketika Charles Leclerc bersenggolan dengan Lando Norris saat antre keluar garasi. Akibatnya, Ferrari harus menerima denda dari steward.

Meski begitu, Leclerc tetap mencatat waktu tercepatnya dengan ban Soft, walau ia mengaku belum mendapatkan lap yang bersih. Hamilton sendiri tidak mampu memperbaiki catatan waktunya di ban Medium setelah sesi terganggu red flag. Keduanya sepakat bahwa Ferrari masih punya potensi, meski belum jelas apakah bisa ikut dalam perebutan pole position.

Leclerc menegaskan bahwa kunci untuk Sabtu adalah mengeksekusi setiap detail dengan sempurna, sementara Hamilton merasa positif dengan performa mobilnya meski belum maksimal. Dengan sesi latihan terakhir dan kualifikasi yang akan digelar Sabtu malam waktu Singapura, Ferrari perlu menemukan setelan terbaik untuk memaksimalkan peluang di balapan yang dikenal sangat ditentukan oleh posisi start.