Sirkuit Mandalika kembali menghadirkan drama yang bikin penonton tercengang. Baru saja lampu start padam, dua nama besar MotoGP, Marco Bezzecchi (Aprilia Racing) dan Marc Marquez (Ducati Lenovo Team) harus menyudahi balapan lebih cepat

Bezzecchi yang memulai balapan dari pole position kehilangan momentum di start. Sebaliknya, Marc yang memulai dari baris ketiga melesat agresif ke depan. Duel pun tak terhindarkan sejak lap pertama. Saat Bezzecchi mencoba menyalip dari sisi dalam di tikungan 7, manuvernya justru mengenai bagian belakang Ducati bernomor #93.

Akibatnya, Marc langsung tergelincir, sementara Bezzecchi ikut terseret ke gravel dan kehilangan kendali. Keduanya terjatuh nyaris bersamaan.

Bezzecchi tampak langsung meminta maaf di pinggir lintasan sebelum keduanya berjalan ke Medical Centre untuk pemeriksaan. Dari hasil awal, Marc diduga mengalami patah tulang selangka dan segera terbang ke Spanyol untuk pemeriksaan lanjutan. Sementara itu, Bezzecchi lolos dari patah tulang, tapi tubuhnya penuh memar akibat benturan keras.

Dalam pernyataan singkatnya kepada MotoGP, Marc memberi kabar soal kondisinya. “Sepertinya ada ligamen yang robek. Saya akan terbang ke Madrid untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh. Saya tidak bisa bilang, ‘saya baik-baik saja’,” jelasnya.

Di paddock, Massimo Rivola (CEO Aprilia Racing) dan Davide Tardozzi (Manajer Tim Ducati Lenovo Team) turut memberikan pandangan mereka terkait insiden tersebut.

“Saya menemui Davide Tardozzi (CEO Ducati Lenovo) dan meminta maaf kepadanya, dan saya juga mengatakan ke Tardozzi bahwa Marco (Bezzecchi) telah meminta maaf kepada Marc (Marquez) sebanyak dua kali,” kata Massimo Rivola dalam konfensi pers seusai balapan.

Rivola mengungkapkan bahwa insiden ini bukanlah sebuah kesengajaan dan bisa terjadi kepada siapa pun di MotoGP. “Itu adalah sesuatu yang kami ingin hindari selama ini, tapi dalam kompetisi seketat ini kami tahu betapa sengitnya MotoGP yang menuntut setiap performa sempurna. Mereka semua (para pembalap) adalah kesatria yang mencoba untuk mendapatkan hasil terbaik,” kata pria asal Italia ini.

Sementara FIM MotoGP Steward masih membuka penyelidikan dan akan melanjutkan sidang pada seri berikutnya, Marc memilih untuk menenangkan suasana. Melalui unggahannya di media sosial, juara dunia 2025 itu meminta para penggemar untuk tidak menyalahkan Bezzecchi atas kejadian ini.

“Bukan cara terbaik untuk merayakan kejuaraan, tapi begitulah balapan. Hari ini kita akan terbang ke Madrid dan para dokter akan mengevaluasi semuanya. Tolong, jangan ada dendam terhadap Marco, tidak ada yang melakukannya dengan sengaja. Terima kasih atas dukungan kalian semua,” tulis Marc dalam sebuah postingan di akun sosial media pribadinya.

Sirkuit Mandalika kembali menghadirkan drama yang bikin penonton tercengang. Baru saja lampu start padam, dua nama besar MotoGP, Marco Bezzecchi (Aprilia Racing) dan Marc Marquez (Ducati Lenovo Team) harus menyudahi balapan lebih cepat

Bezzecchi yang memulai balapan dari pole position kehilangan momentum di start. Sebaliknya, Marc yang memulai dari baris ketiga melesat agresif ke depan. Duel pun tak terhindarkan sejak lap pertama. Saat Bezzecchi mencoba menyalip dari sisi dalam di tikungan 7, manuvernya justru mengenai bagian belakang Ducati bernomor #93.

Akibatnya, Marc langsung tergelincir, sementara Bezzecchi ikut terseret ke gravel dan kehilangan kendali. Keduanya terjatuh nyaris bersamaan.

Bezzecchi tampak langsung meminta maaf di pinggir lintasan sebelum keduanya berjalan ke Medical Centre untuk pemeriksaan. Dari hasil awal, Marc diduga mengalami patah tulang selangka dan segera terbang ke Spanyol untuk pemeriksaan lanjutan. Sementara itu, Bezzecchi lolos dari patah tulang, tapi tubuhnya penuh memar akibat benturan keras.

Dalam pernyataan singkatnya kepada MotoGP, Marc memberi kabar soal kondisinya. “Sepertinya ada ligamen yang robek. Saya akan terbang ke Madrid untuk melakukan pemeriksaan menyeluruh. Saya tidak bisa bilang, ‘saya baik-baik saja’,” jelasnya.

Di paddock, Massimo Rivola (CEO Aprilia Racing) dan Davide Tardozzi (Manajer Tim Ducati Lenovo Team) turut memberikan pandangan mereka terkait insiden tersebut.

“Saya menemui Davide Tardozzi (CEO Ducati Lenovo) dan meminta maaf kepadanya, dan saya juga mengatakan ke Tardozzi bahwa Marco (Bezzecchi) telah meminta maaf kepada Marc (Marquez) sebanyak dua kali,” kata Massimo Rivola dalam konfensi pers seusai balapan.

Rivola mengungkapkan bahwa insiden ini bukanlah sebuah kesengajaan dan bisa terjadi kepada siapa pun di MotoGP. “Itu adalah sesuatu yang kami ingin hindari selama ini, tapi dalam kompetisi seketat ini kami tahu betapa sengitnya MotoGP yang menuntut setiap performa sempurna. Mereka semua (para pembalap) adalah kesatria yang mencoba untuk mendapatkan hasil terbaik,” kata pria asal Italia ini.

Sementara FIM MotoGP Steward masih membuka penyelidikan dan akan melanjutkan sidang pada seri berikutnya, Marc memilih untuk menenangkan suasana. Melalui unggahannya di media sosial, juara dunia 2025 itu meminta para penggemar untuk tidak menyalahkan Bezzecchi atas kejadian ini.

“Bukan cara terbaik untuk merayakan kejuaraan, tapi begitulah balapan. Hari ini kita akan terbang ke Madrid dan para dokter akan mengevaluasi semuanya. Tolong, jangan ada dendam terhadap Marco, tidak ada yang melakukannya dengan sengaja. Terima kasih atas dukungan kalian semua,” tulis Marc dalam sebuah postingan di akun sosial media pribadinya.