Era kendaraan listrik sudah bukan sekadar omongan belaka. Saat ini, elektrifikasi armada jadi misi penting banyak perusahaan buat mengejar efisiensi, menurunkan emisi, dan tetap relevan di tengah tuntutan dunia yang makin hijau.
Di tengah tren ini, KALISTA muncul sebagai pemain yang tak hanya jualan EV, tapi benar-benar bantu bisnis transisi ke mobilitas listrik tanpa drama. Lewat pendekatan end-to-end, mereka memberi solusi lengkap, dari penyediaan unit, infrastruktur pengisian, sampai layanan purna jual dan monitoring real-time.
Biar tak salah langkah waktu memilih penyedia layanan EV fleets, KALISTA berbagi lima tips penting yang bisa jadi panduan sebelum perusahaan merombak armada ke versi elektrik.
1. Pilih Penyedia dengan Portofolio Produk Lengkap dan Andal
Buat transisi ke armada listrik yang sukses, Anda butuh partner dengan portofolio produk yang luas. Nggak cuma satu-dua tipe kendaraan, tapi opsi yang benar-benar sesuai dengan kebutuhan operasional.
KALISTA sendiri brand-agnostic, alias bebas merk. Mereka punya jajaran kendaraan listrik komersial dari berbagai tipe, semua sudah melewati pengujian ketat dan siap operasional penuh. Mulai dari bus besar sampai mikrobus buat shuttle, pick-up dan blind van buat logistik, sampai truk tambang dan traktor buat perkebunan, semua ada.
Intinya, Anda tinggal pilih unit yang paling pas, tanpa khawatir soal kesiapan teknis atau after-sales-nya.
2. Jangan Skip Survei Operasional
Elektrifikasi armada bukan sekadar ganti bensin jadi baterai. Pola kerja juga harus disesuaikan biar tak ganggu operasional harian. Karena itu, survei operasional jadi langkah wajib sebelum implementasi.
KALISTA punya tim khusus yang turun langsung ke lapangan buat analisis pola ritase, jarak tempuh, beban muatan, sampai kondisi jalan. Hasilnya dijadikan dasar rekomendasi unit dan titik pengisian daya.
Kalau infrastruktur belum siap, mereka kerja bareng PLN buat menyiapkan solusi cepat, termasuk Unit Gardu Bergerak (UGB). Contohnya waktu bantu klien middle mile yang daya listriknya belum cukup, tim KALISTA langsung cari jalan biar operasional tetap jalan tanpa nunggu lama.
3. Wajib Uji Coba Sebelum Jalan
Biar tak salah investasi, pastikan dulu kendaraan listrik yang mau dipilih sudah dites di kondisi operasional sebenarnya. Uji coba penting sekali buat mengukur performa, efisiensi energi, sampai kenyamanan pengemudi.
KALISTA rutin memberi kesempatan uji coba sebelum kontrak jalan. Salah satu contoh menariknya waktu proyek transformasi transportasi publik di Medan, mereka menjalankan uji coba 11 bulan dengan lima tipe bus listrik berbeda. Hasilnya? Bus 10,5 meter tipe Low Deck jadi pilihan paling ideal buat kondisi halte dan kebutuhan penumpang.
Langkah ini membuat keputusan berbasis data, bukan sekadar feeling.
4. Gunakan Sistem Monitoring Armada Real-Time
Biar armada listrik Anda tetap efisien, perlu sistem monitoring yang canggih. Tanpa itu, sulit untuk melacak performa, konsumsi energi, dan potensi masalah.
KALISTA punya platform K-Move, sistem manajemen armada yang bisa mengawasi lokasi, geofencing, konsumsi daya, sampai laporan operasional secara langsung.
Dari data uji coba, K-Move mencatat jarak tempuh total 2,55 juta km dari 34 unit EV. Hasilnya, efisiensi energi mencapai 78%, penghematan biaya sampai Rp 1,09 miliar, dan penurunan emisi 88 ribu kg CO₂. Bukan cuma ramah lingkungan, tapi juga ramah dompet.
5. Cari Partner dengan SDM Siaga 24 Jam
Teknologi boleh canggih, tapi ujung tombaknya tetap manusia. Tim yang tanggap dan berpengalaman jadi faktor penting buat jaga armada tetap jalan.
KALISTA punya tim operasional di tiap proyek, terutama di sektor transportasi publik. Mereka tidak hanya mengecek kondisi unit sebelum dan sesudah jalan, tapi juga siap siaga kalau ada kendala.
Seperti saat banjir besar di Medan, semua bus listrik sempat terendam. Begitu air surut, tim KALISTA langsung turun tangan, mengecek semua unit satu per satu, dan memastikan keesokan harinya armada bisa kembali beroperasi aman. Dedikasi seperti inilah yang membuat layanan mereka beda dari yang lain.
Solusi Tanpa Drama Menuju Mobilitas Berkelanjutan
Dari lima tips di atas, jelas kalau transisi ke armada listrik bukan perkara sepele. Dibutuhkan kombinasi kesiapan produk, survei matang, uji coba nyata, sistem monitoring solid, dan tim yang sigap 24 jam.
KALISTA berhasil membungkus semua itu dalam satu paket end-to-end solution. Tak hanya penyedia kendaraan, tapi juga mitra strategis buat bantu perusahaan melangkah menuju masa depan mobilitas yang efisien dan berkelanjutan.