Setelah sekian lama vakum, Citroën akhirnya kembali menyalakan api semangat balapnya. Kali ini di lintasan yang jauh lebih sunyi tapi tak kalah sengit: ABB FIA Formula E World Championship. Yup, merek asal Prancis yang legendaris lewat Rally Raid, WRC, dan WTCC ini resmi ikut serta dalam ajang balap listrik paling bergengsi di dunia musim 2025/26.

Langkah ini bukan cuma soal kecepatan, tapi juga simbol evolusi Citroën menuju masa depan mobilitas yang berkelanjutan. Mereka ingin membuktikan bahwa inovasi dan tanggung jawab lingkungan bisa berjalan seiring dengan adrenalin kompetisi.

“Kami sangat bangga resmi bergabung dengan ABB FIA Formula E World Championship,” ujar Xavier Chardon, CEO Citroën.

Chardon menambahkan, Citroën ingin membawa semangat yang sama seperti saat mereka menorehkan sejarah di ajang rally dunia.

“Melalui ajang mobil balap listrik ini, kami ingin menegaskan nilai-nilai keberanian, tanggung jawab, dan inovasi yang menjadi inti dari visi mobilitas masa depan Citroën,” lanjutnya.

Citroën akan mengandalkan GEN3 Evo, mobil balap single-seater racikan Stellantis Motorsport di bawah komando Cyril Blais. Kendaraan setrum ini diklaim menghasilkan tenaga 350 kW (470 hp) dan akselerasi 0–100 km/jam hanya dalam 1,86 detik!

Lebih keren lagi, sistem dua motor di mobil ini mampu mengembalikan hingga 50% energi selama balapan. Ibarat laboratorium berjalan, mobil ini jadi wadah uji nyata teknologi listrik Citroën untuk masa depan.

“Kami tidak sekadar merancang sebuah mobil balap, kami membangkitkan kembali semangat Citroën di salah satu ajang paling visioner di dunia,” ujar Jean Marc Finot, Direktur Stellantis Motorsport.

Di atas lintasan, Citroën bakal diperkuat dua nama besar: Jean-Éric Vergne, juara ganda Formula E asal Prancis, dan Nick Cassidy dari Selandia Baru, runner-up musim 2024–2025. Kombinasi pengalaman dan ambisi keduanya jadi modal besar untuk musim debut Citroën.

“Saya bangga bisa bergabung dengan Citroën yang merupakan merek ikonik Prancis,” kata Vergne.

“Bergabung dengan Citroën adalah kesempatan luar biasa,” tambah Cassidy.

Buat Citroën, kembali ke dunia balap bukan hal baru. Ini semacam “pulang kampung”. Dari Paris-Dakar, WRC, hingga WTCC, Citroën sudah terbiasa jadi juara. Kini, lewat Formula E, mereka ingin menulis bab baru: balapan elektrik dengan semangat legendaris.

Liverynya juga keren, kombinasi merah-putih-biru khas bendera Prancis, hasil kreasi tim desain Citroën sendiri. Desain ini bukan sekadar warna, tapi representasi semangat teknologi dan keanggunan ala Prancis yang tetap melekat di DNA Citroën.

Formula E bagi Citroën bukan cuma ajang untuk ngebut. Setiap lap jadi wadah belajar, mulai dari efisiensi baterai, manajemen energi, hingga pengembangan sistem inverter. Semua hasil riset di lintasan akan mengalir ke mobil-mobil produksi mereka seperti Citroën Ami dan ë-C3.

Tak kalah penting, Citroën juga menjaga prinsip keberlanjutan dengan penggunaan energi terbarukan, ban ramah lingkungan, dan logistik rendah emisi. Balap cepat, tapi tetap bertanggung jawab.

Musim 2025–2026 akan jadi awal babak baru Citroën di dunia balap. Dengan semangat inovasi dan keberlanjutan, Citroën ingin membuktikan bahwa performa tinggi bisa hadir tanpa meninggalkan tanggung jawab terhadap lingkungan.