Audi resmi memulai babak baru dalam sejarahnya dengan meluncurkan Audi Concept C di Milan, langkah besar yang menandai arah desain masa depan mereka. Di bawah tema “Strive for Clarity”, Audi memperkenalkan filosofi desain yang berfokus pada kesederhanaan, kejelasan, dan emosi. Bukan sekadar mobil konsep, Audi Concept C menjadi simbol transformasi menyeluruh bagi perusahaan yang tengah menata ulang identitasnya.
CEO Audi, Gernot Döllner, menegaskan bahwa perubahan ini bukan hanya soal desain, tetapi juga cara berpikir. “Kejelasan, fokus, dan komitmen pada implementasi, inilah cara kami membentuk ulang desain dan perusahaan,” ujarnya di hadapan media internasional. Dengan kata lain, Audi ingin menciptakan mobil yang tak hanya indah, tetapi juga menjadi cerminan filosofi hidup modern: efisien, elegan, dan bermakna.

Desain yang diperkenalkan oleh CCO Massimo Frascella menonjolkan apa yang ia sebut sebagai radical simplicity. Semua elemen visual dikurangi hingga yang paling esensial. Tak ada garis berlebihan, tak ada ornamentasi tanpa tujuan. Hasilnya? Sebuah estetika yang abadi, dengan kekuatan emosional yang membuat Audi tak sekadar merebut pandangan, tetapi juga hati.

Milan dipilih bukan tanpa alasan. Kota yang dikenal sebagai pusat mode dan desain dunia ini menjadi tempat ideal untuk menandai awal era baru. Audi menganggap semangat inovatif dan pemikiran visioner era Renaisans sebagai inspirasi besar. Di sinilah, menurut Döllner, Audi menemukan “jiwa” dari desain yang ingin mereka wujudkan, desain yang jernih, fokus, dan menggugah.

Audi Concept C sendiri akan tampil di IAA Munich, menampilkan filosofi desain baru dalam bentuk paling murni. Mobil ini menggabungkan proporsi berani dengan geometri tegas, menampilkan vertical frame yang terinspirasi dari mobil balap legendaris Auto Union Type C. Interiornya dirancang untuk menenangkan, bukan membingungkan, menghadirkan teknologi cerdas yang memberi informasi hanya saat dibutuhkan.

Namun, filosofi baru Audi tak berhenti di wujud kendaraan. “Cara kami mendesain mobil adalah cara kami membangun perusahaan,” tegas Döllner. Prinsip clarity kini menjadi kompas seluruh divisi, mulai dari pengembangan produk hingga restrukturisasi organisasi. Visi ini juga menjadi bagian dari Audi Agenda, program transformasi besar-besaran yang telah dijalankan sejak 2023.

Hasil awal sudah mulai terlihat. Dengan lebih dari 20 model baru yang akan hadir dalam 24 bulan, Audi kini memiliki portofolio termuda di segmen premium global. Model ikonik seperti A6 dan Q3 telah diperbarui, sementara Q3 Sportback e-hybrid siap tampil di panggung IAA. Di tahun-tahun mendatang, Audi juga menyiapkan model listrik penuh entry-level dari Ingolstadt dan lini performa Audi Sport.
Langkah besar lainnya adalah persiapan Audi menuju Formula 1 pada 2026, tonggak penting yang membuka peluang pengembangan teknologi mutakhir. “Kami sedang bersiap dengan kecepatan penuh,” ujar Döllner. Dengan desain baru, semangat baru, dan arah yang jelas, Audi tak sekadar memperkenalkan mobil masa depan, mereka sedang menciptakan bahasa baru untuk dunia otomotif. ![]()
