Menyambut gelaran Japan Mobility Show (JMS) 2025, Daihatsu tak cuma pamer teknologi, tapi juga mengajak awak media jalan-jalan mengenal lebih dekat sejarah panjang dan semangat inovasi mereka langsung di Jepang.
Selama beberapa hari, rombongan jurnalis diajak menelusuri tiga kota penting: Kyoto, Osaka, dan Tokyo buat melihat langsung bagaimana filosofi Monozukuri (semangat mencipta produk berkualitas) diterapkan di dunia nyata, mulai dari lini produksi hingga kendaraan masa depan.

Kyoto: Menyapa Pabrik Legendaris yang Lahirkan “Bemo”
Perjalanan dimulai di Kyoto Oyamazaki Plant, pabrik utama Daihatsu yang berdiri sejak 1973 di atas lahan 16 hektar. Tempat ini bisa dibilang salah satu jantung produksi global Daihatsu, dengan kapasitas 230 ribu unit per tahun, setara 24% total produksi di Jepang.
Uniknya, pabrik ini juga punya nilai sejarah bagi Indonesia. Dulu, di sinilah lahir kendaraan roda tiga legendaris Daihatsu Midget, yang di tanah air dikenal dengan nama “Bemo”.
Kini pabrik tersebut sudah mengalami modernisasi besar-besaran. Mulai dari sistem produksi SSC (Simple, Slim, Compact) yang bikin alur kerja efisien, sampai teknologi pengecatan daur ulang udara (dry booth) dan panel surya yang sukses menurunkan emisi CO₂ hingga 42%.
Bukan cuma canggih, pabrik ini juga ramah pekerja. Banyak pekerjaan berat kini dibantu robot, termasuk proses pengecatan, dan operator di bagian perakitan bisa duduk di kursi akses yang ergonomis. Bahkan, Daihatsu sudah mengadopsi AI untuk kontrol otomatis dan pemeliharaan prediktif di seluruh lini.
Sebagai “mother plant” dari pabrik Daihatsu di Karawang (yang baru diresmikan Februari 2025), Kyoto jadi bukti nyata bagaimana inovasi Jepang diadaptasi dan dikembangkan di Indonesia.

Osaka: Melihat Filosofi dan Sejarah 100 Tahun Daihatsu
Petualangan berlanjut ke Humobility World, museum interaktif yang berdiri tepat di samping kantor pusat Daihatsu di Ikeda, Osaka. Di sinilah sejarah dan filosofi Daihatsu hidup, mulai dari mesin pertama yang dibuat pada 1907 oleh Hatsudoki Seizo, hingga mobil kompak ikonik seperti Midget dan Charade.
Nama Humobility sendiri gabungan dari kata Human dan Mobility, menggambarkan misi Daihatsu untuk menghadirkan kebebasan mobilitas yang ramah, efisien, dan menyenangkan bagi semua orang.
Menariknya, museum ini juga menampilkan Daihatsu Ayla, hasil kolaborasi Jepang–Indonesia yang menjadi simbol Low Cost Green Car (LCGC) paling sukses di Tanah Air.
Naik ke lantai 4, pengunjung bisa merasakan pengalaman interaktif lewat area “Future Drive” yang menampilkan teknologi Rocky e-SMART Hybrid — sistem hybrid murni yang seluruh tenaganya digerakkan motor listrik.

Rocky Hybrid, Mobil Listrik Tanpa Charging
Salah satu sesi paling menarik datang dari Hiroyuki Tokura, Chief Engineer Product Planning Division Daihatsu Motor Co., Ltd., yang langsung memaparkan filosofi pengembangan Rocky e-SMART Hybrid.
“Daihatsu Rocky e-SMART Hybrid sepenuhnya digerakkan oleh motor listrik dan mesin bensin digunakan sebagai pembangkit daya baterai. Sehingga, mobil ini dapat memberikan sensasi berkendara layaknya mobil listrik tanpa perlu charging atau mengisi daya listrik,” ujar Hiroyuki Tokura di Osaka, Jepang.
Rocky Hybrid mengusung sistem series hybrid, di mana mesin berperan hanya sebagai generator. Kombinasi mesin 1.200 cc tiga silinder, sistem transaxle ringan, dan baterai 0,74 kWh bikin mobil ini efisien dan tetap lapang.
Model ini juga jadi tonggak penting di Indonesia setelah debut di GIIAS 2025, menandai era baru elektrifikasi Daihatsu di Tanah Air.

Tokyo: Mengintip Mobilitas Masa Depan di JMS 2025
Penutup perjalanan: Japan Mobility Show 2025 di Tokyo Big Sight. Di sini, Daihatsu tampil total dengan tema besar “DAIHATSUMEI for me. Invented for you. Small but capable. Do it all step by step.”
Delapan model dipamerkan, termasuk empat mobil konsep futuristik:
- Midget X – versi BEV dari Midget legendaris, kecil tapi fungsional, dengan format tempat duduk 1+2.
 - K-OPEN – roadster mungil FR (front-engine, rear-wheel drive) dengan sensasi berkendara terbuka yang fun.
 - K-VISION – konsep hybrid dengan platform DNGA generasi terbaru dan efisiensi 20% lebih baik.
 - KAYOIBAKO-K – BEV niaga mini untuk pengiriman logistik, lengkap dengan fitur parkir otomatis dan konektivitas data real-time.
 
Tak hanya konsep, Daihatsu juga pamer model produksi seperti New Move RS yang tampil sporty, hingga e-ATRAI, kendaraan listrik niaga dengan daya jelajah 200 km dan fitur suplai listrik darurat.
Semua inovasi ini mempertegas semangat “Small but capable” yang jadi DNA Daihatsu, menciptakan mobil kecil yang berdampak besar. ![]()
									
				
				
				
				
				