Volkswagen AG resmi memperpanjang masa jabatan Oliver Blume sebagai Chief Executive Officer (CEO) hingga akhir tahun 2030. Keputusan ini diambil oleh Dewan Pengawas (Supervisory Board) Volkswagen Aktiengesellschaft dalam rapat yang digelar pada 17 Oktober 2025 di Wolfsburg. Perjanjian baru tersebut akan berlaku mulai 1 Januari 2026, menandai kelanjutan kepemimpinan Blume yang telah dimulai sejak 1 September 2022.
Mulai 2026, Blume tidak lagi memegang peran ganda di Volkswagen Group dan Porsche AG. Saat ini, ia masih menjabat sebagai CEO di kedua entitas tersebut, namun tanggung jawab ganda itu akan berakhir efektif pada 1 Januari 2026. Langkah ini diambil agar Blume dapat fokus sepenuhnya memimpin Volkswagen Group dalam memperkuat strategi elektrifikasi, transformasi digital, dan efisiensi operasi di seluruh lini merek.
Hans Dieter Pötsch, Chairman of the Supervisory Board Volkswagen AG, menyatakan apresiasi atas kinerja Blume selama tiga tahun terakhir. “Dalam tiga tahun terakhir, Oliver Blume telah menunjukkan kemampuannya secara impresif dalam mengembangkan strategi dan operasional bisnis Volkswagen Group di tengah tantangan global. Dewan Pengawas yakin bahwa dengan Blume di pucuk pimpinan, perusahaan akan terus mampu menghadapi tantangan masa depan bersama tim Board of Management,” ujarnya.
Oliver Blume dikenal sebagai sosok dengan karier panjang dan berpengalaman di dunia otomotif, khususnya di dalam grup Volkswagen. Lahir pada tahun 1968 di Braunschweig, Jerman, ia menempuh pendidikan teknik mesin di Technische Universität Braunschweig dan melanjutkan studi pascasarjana di Universidad de Valladolid di Spanyol. Blume memulai kariernya di Audi AG pada tahun 1994, di mana ia memegang berbagai posisi di bidang perencanaan produksi dan logistik.
Pada tahun 2009, Blume bergabung dengan SEAT S.A. sebagai Kepala Perencanaan Produksi, sebelum kemudian pindah ke Volkswagen AG dan menjadi anggota manajemen di Porsche AG pada tahun 2013. Dua tahun kemudian, ia diangkat sebagai CEO Porsche AG, posisi yang memperlihatkan kemampuannya dalam mendorong inovasi serta menjaga identitas sportscar legendaris itu di era elektrifikasi. Di bawah kepemimpinannya, Porsche sukses meluncurkan model listrik penuh pertamanya, Taycan, yang menjadi simbol transisi merek ke masa depan berkelanjutan.
Kinerja Blume di Porsche menjadi landasan kuat bagi penunjukannya sebagai CEO Volkswagen Group pada 2022, menggantikan Herbert Diess. Sejak saat itu, Blume menekankan pentingnya sinergi antarbrand di dalam grup, mempercepat pengembangan kendaraan listrik di bawah platform SSP (Scalable Systems Platform), serta memperluas kerja sama strategis di bidang perangkat lunak dan teknologi baterai. Kepemimpinannya juga dikenal dengan gaya yang kolaboratif dan fokus pada keberlanjutan jangka panjang.
Dengan perpanjangan masa jabatan hingga 2030, Oliver Blume diharapkan mampu membawa Volkswagen Group semakin kuat menghadapi persaingan global, memperluas portofolio kendaraan listrik, dan mengamankan posisi perusahaan sebagai pemimpin mobilitas masa depan. Keputusan ini juga menunjukkan kepercayaan penuh Dewan Pengawas terhadap visi jangka panjang Blume dalam mengarahkan Volkswagen menuju era otomotif yang lebih inovatif, efisien, dan berorientasi lingkungan. ![]()
									
				
				
				
				
				