Mercedes-Benz S450 W222 (facelift) ini sangat ditunggu dan “diterima” oleh publik stance bukan sekadar karena ceper atau velg besar, tapi karena paket lengkap antara basis mobil, proporsi, dan teknologi yang stance-friendly.

Sejak lahir sudah panjang, lebar, dan rendah secara visual.
Garis bodi bersih, minim lekukan agresif.
Aura luxury dan authority.

Basisnya merupakan kanvas sempurna untuk stance VIP.
Dalam kultur stance, ini adalah fondasi ideal.
Ketika diturunkan ekstrem, karakter “boss car” justru makin kuat.
W222 FL ini punya proporsi paling matang.
Saat dijatuhkan ke ground, visualnya jadi membentang, rata, dan mengalir.
Tidak terlihat “maksa ceper”, tapi terlihat natural seperti desain pabrikan yang disempurnakan.

S450 2019 adalah facelift terakhir W222 dengan grille lebih lebar dan tegas.
Headlamp multibeam LED lebih tajam.
Bumper AMG Line tampak rendah meski standar.




Velg besar justru “wajib” di S-Class stance.
Di mobil kecil, velg besar bisa terlihat berlebihan.
Di tunggangan milik Candy Cavalera ini? Sebaliknya!
Karena fender besar dan lebar.
Wheelbase panjang.
Bodi tinggi secara massa visual.
Velg 20 inci dengan bibir lebar, offset agresif, dan fitment mepet fender.
Menghasilkan silhouette yang balance, bukan norak.
Menjadi simbol perlawanan terhadap standar.
Tapi…, fakta ini dibenturkan oleh posisi kultural di dunia stance yang membutuhkan efek “wow”.
Maka…, air suspension menjadi kunci legitimasi di kultur stance modern
Publik stance hari ini tidak lagi mengagungkan statis ekstrem semata, tapi fungsional, bisa jalan jauh, dan tetap “melata” saat parkir.

Pada big sedan ini, air suspension Feel Air memberikan ride height rendah ekstrem saat show. Namun masih usable di jalan. DeepEnd membuktikannya dengan membawanya ke beragam jenis jalanan di Jogja. Dari ring road hingga pantai Glagah. Sehingga preservasi sasis dan kenyamanan mobil ini bisa dirasakan layak dipakai, layak dipamerkan, dan layak dihormati.


S450 adalah sweet spot!
Bukan terlalu umum, bukan terlalu eksotis
S400 sudah terlalu umum, S560 terlalu mahal dan sensitif secara nilai kolektor, sedangkan S450 punya mesin V6 cukup kuat, harga masih premium, prestige apalagi. Di dunia stance, ini penting. Walaupun mobil eksklusif, tapi wajib tetap rasional untuk dimodifikasi total.
Mobil seperti ini adalah kontradiksi yang berhasil.
Mobil pejabat jadi mobil stance.
Mobil nyaman berubah duduk rata tanah.
Mobil elegan punya fitment agresif.
Ketika semua itu tetap terlihat pantas, publik stance menganggapnya sukses.


Bukan sekadar ceper.
Tapi ceper yang berkelas.
Dan benar secara kultur.


Dia si Baron.
Elit tapi rebel.
Diasosiasikan dengan wibawa dan dominasi. ![]()
Workshop:
Undercarriage & body work: Laris Understeel @laris understel
Car detailing & concept: Secret Project Detailing @secretproject_detailling
Data Mods:
BBS Super RS 20x(11+12) inches, Accelera Phi 245/35ZR20 & 285/30ZR20, AMG brakes 8 pot/410 mm + 6 pot/380 mm, Feel Air air suspension w/ management, custom undercarriage, front radius 5 cm + rear radius 7 cm, AMG S63 body kit




































