Scirocco masih kalah pamor dengan Beetle dan Golf.
Padahal menurut DeepEnd, Scirocco menjadi jalan tengah. Ketika performa diletakkan pada Golf, dan kasual ada di Beetle, Scirocco mengkombinasikan keduanya. Platform mesin 1.4 dan 2.0 memakai roots yang sama, Volkswagen Group A5 Platform, yang juga ada pada Golf MKV. Oleh karena itu maka desain bodi luar-dalam menjadi cara Volkswagen untuk mengambil market yang lain. Kita sama-sama tahu, penyuka Beetle dan Golf merupakan car freakz yang loyal pada sub brand tersebut.
Dari usianya, Scirocco 1K8 itu termasuk long lasting. Dipertahankan hingga kini, Gen 3. Dari 2008, malah desain 2020 pun sudah keluar rencananya. 12 tahun masih hidup, belum dimatikan. Padahal Mercedes-Benz, sebagai patokan, sudah memendekkan usia line up mobilnya.
Di Tanah Air, kebanyakan Scirocco bergaya racing.
Dekat dengan Golf, kemudian wajar jika banyak yang speed up.
Tapi Titian Rizki Andana berkebalikannya.
Titian mengawalinya dengan menyukai bentuk bodi Scirocco yang seksi. Melengkapi kegembiraannya berkat turbo. Bahkan, “Bensinnya irit,” ucap kelahiran 2 Oktober ini.
Baginya, modifikasinya simpel. Bagged stance.
Air Lift full bolt on kit ini dipasang mudah plug and play. Hanya tinggal pasang saja untuk kaki-kakinya. Brand ini punya kelebihan, “Baik untuk faktor keamanan, kenyamanan serta kemudahan instalasi tanpa mesti merusak part standar,” menurut Agung Suryanugraha, pemilik ASN Garage yang jadi project leader modifikasi. Menjadi nilai plus karena memang kitnya sendiri didesain khusus untuk Scirocco. Titian menyebutkan, “Suspensi enak saat dipakai kencang/ngebut. Aman enggak ada bocor-bocor balonnya.”
Sementara velgnya, Work Seeker CCX, memiliki peran sendiri.
Banyak peminat namun masih jarang yang pakai. Harga jualnya pun masih anteng tinggi.
Namun memasukan velg ini memerlukan sedikit camber pada keempat roda. Camber depan diadjust dengan camber plate yang didapat dari kit Air Lift. Sedangkan camber belakang menggunakan camber kit dari Hardrace.
Ban dipercayakan pada Accelera 215/35ZR19, all around pada semua roda. Dengan ban ukuran tersebut, “Mobil jadi lebih terlihat rendah jika diturunkan airsusnya dan fitmentnya dapet,” tegas Titian.
Sikap yang Titian terapkan pada mobilnya adalah kehati-hatian. Velg riskan retak karena ban tarik dan camber depan-belakang. Bakan lebarnya velg itu membuatnya waspada jika melewati jalur terbatas atau gang sempit. Suspensi rendah pun membuat Titian hati-hati. Velg riskan mengenai fender dan terjadi lecet pada fender ataupun bannya.
Workshop:
ASN Garage @asngarage
Data Mods:
Work wheels Seeker CCX 19x(9.5+10.5) inches, Accelera tyres Phi 215/35ZR19, Brembo brakes GT 6 pot/355 mm, TechPro exhaust, Scirocco R side skirt, custom carbon lips diffuser, Air Lift suspension w/ management + trunk setup, K&N open filter